Jelang MEA, 160 KUKM Yogyakarta Dibekali Beragam Pelatihan  

Reporter

Selasa, 6 Oktober 2015 18:42 WIB

Perajin UMKM. Tempo/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Para pelaku Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) di Yogyakarta dibekali beragam pelatihan menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dalam beberapa bulan lagi.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso BS di Jakarta, Selasa (6 Oktober 2015), mengatakan pihaknya sejak akhir September 2015 telah menggelar berbagai jenis pelatihan kepada KUKM di Yogyakarta.

"Pelatihan diberikan baik dari anggaran swakelola, kontraktual maupun melalui Penggunaan Anggaran Dekonsentrasi Fungsi Pendidikan di Kabupaten Sleman dan kota Yogyakarta Provinsi DI Yogyakarta," katanya.

Pelatihan ini kata dia, diperuntukkan bagi para wirausaha, pengurus koperasi, pengelola dan anggota koperasi syariah serta fasilitator bidang koperasi, ritel dan ekspor.

Pelatihan yang diberikan meliputi pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen Pemasaran, Achievement Motivation Training (AMT), Pelatihan Perkoperasian bagi Pengelola Koperasi Syariah dan Peningkatan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) melalui Pengembangan Lembaga Diklat Profesi (LDP).

Pelatihan ini diikuti sebanyak 160 peserta dari kalangan koperasi dan UKM.

"Ini penting karena KUKM mempunyai peranan yang sangat strategis, karena mampu memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan daya beli masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, kebijakan pemerintah dalam hal peningkatan kapasitas SDM KUKM melalui pendidikan dan pelatihan ini, para wirausaha diharapkan dapat lebih meningkatkan daya saing, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi pengelola, serta mengembangkan usaha produktif bagi anggota Koperasi berbasis syariah.

"Selain itu, bagi para pengurus koperasi harus mendalami karakteristik dan mampu memotivasi anggotanya untuk lebih berprestasi untuk mengembangkan usahanya," katanya.

Di sisi lain, ia menambahkan, pelatihan bagi para fasilitator yang akan memberikan materi pelatihan berbasis kompetensi dituntut untuk memiliki sertifikat sesuai SKKNI yang sesuai dengan metodologi dan substansi di bidangnya baik bidang Koperasi, Ritel dan Ekspor.

"Oleh karena itu, pelatihan semacam ini sangat tepat momennya, dikaitkan dengan diberlakukan pasar global MEA pada akhir 2015," katanya.

Pada kesempatan yang sama pihaknya juga menggar pelatihan serupa di Kalimantan Barat melalui dana dekonsentrasi pendidikan untuk pelatihan strategi pengembangan usaha dan pelatihan pelatihan pemasaran produk melalui teknologi informasi.

Peserta yang terlibat sebanyak 180 KUKM dan rencananya akan dilaksanakan kembali pelatihan akuntansi bagi koperasi, pelatihan manajemen koperasi jasa keuangan, dan pelatihan manajemen ritel pada 8--12 Oktober dengan peserta seluruhnya 210 orang.

"Beragam pelatihan ini kami harapkan bisa menjadi bekal KUKM menghadapi MEA," kata Prakoso.

ANTARA

Berita terkait

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

2 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

12 hari lalu

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.

Baca Selengkapnya

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

57 hari lalu

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

Berawal dari kecintaannya dengan bunga, desainer kerajinan ini membuat perhiasan dari bunga kering dan akhirnya bisa meraup omzet hingga ratusan juta.

Baca Selengkapnya

Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

58 hari lalu

Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

Event pameran kerajinan dan furniture internasional atau Jogja International Furniture & Craft Fair atau Jiffina kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

28 Februari 2024

Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

Menkop UKM, Teten Masduki, memproyeksikan pangsa pasar RI dalam industri kerajinan dapat terus meningkat.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

27 Desember 2023

Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

Cek Eri termasuk dalam segelintir orang yang berikhtiar selamat keris Palembang. Ia membuat hulu juga mengerjakan warangka keris Palembang

Baca Selengkapnya

Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

16 Desember 2023

Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

Pulau Ngenang di Batam yang menjadi tempat tinggal suku Melayu kini menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

3 Oktober 2023

Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

Kerajinan bambu Munthuk, Bantul, Yogyakarta, telah memiliki pasar dalam negeri dan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Pecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC

27 September 2023

Pecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC

Inacraft on October 2023 juga akan menghadirkan fasilitas khusus yang disebut dengan Talam Inacraft.

Baca Selengkapnya

Terkini: Indef Sebut Penyebab Meruginya MotoGP dan WSBK, Susi Pudjiastuti Buka Suara Lagi soal Ekspor Pasir Laut

18 Juni 2023

Terkini: Indef Sebut Penyebab Meruginya MotoGP dan WSBK, Susi Pudjiastuti Buka Suara Lagi soal Ekspor Pasir Laut

Ekonom Indef menanggapi dua event internasional yang diselenggarakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, MotoGP dan WSBK, yang disebut merugi.

Baca Selengkapnya