Kebakaran Hutan Indonesia Kali Ini Terburuk dalam Sejarah

Reporter

Minggu, 4 Oktober 2015 10:01 WIB

Sejumlah warga desa menutupi hidungnya karena asap tebal akibat kebakaran hutan di Pulau Mentaro, Muaro Jambi, Sumatera, 15 September 2015. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan Indonesia kali ini dinilai sebagai yang terburuk sepanjang sejarah. Para ilmuwan memperingatkan, musim kemarau yang berlangsung lebih lama daripada seharusnya menjadi penghambat dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan.

Malaysia, Singapura, dan wilayah lain yang terkena dampak telah mengalami penderitaan selama berminggu-minggu karena gangguan asap akibat pembakaran hutan dan lahan ilegal.

Krisis kebakaran hutan yang melanda Asia Tenggara hampir setiap tahun ketika musim kemarau berlangsung menimbulkan ketegangan diplomatik antarnegara di kawasan ini.

Bencana kebakaran hutan kali ini pun kemudian disebut sebagai salah satu yang terburuk dan terlama sepanjang sejarah karena El Nino membuat kondisi Indonesia lebih kering ketimbang biasanya, sehingga terus membutuhkan hujan di wilayah teluk.

Ilmuwan dari The National Aeronautic and Space Administration (NASA) memperingatkan, keadaan saat ini hampir mendekati kondisi pada 1997, yang dikenal sebagai peristiwa kebakaran hutan paling serius dan terburuk sepanjang sejarah. Bahkan tingkat risiko bencana kebakaran hutan kali ini diperkirakan dapat lebih tinggi dibanding pada 1997.

“Kondisi di Singapura dan Sumatera bagian tenggara hampir mendekati kondisi tahun 1997,” ujar Robert Field, ilmuwan dari Columbia University yang juga berbasis di NASA’s Goddard Institute for Space Studies, seperti dikutip Lembaga Ilmu Pengetahuan Amerika Serikat. “Jika ramalan musim kemarau akan bertahan tersebut benar, kebakaran hutan saat ini akan tercatat sebagai yang terburuk sepanjang sejarah,” tutur Robert.

Herry Purnomo, ilmuwan asal Indonesia yang berbasis di Centre for International Forestry Research, juga sependapat bahwa situasi saat ini serupa dengan kejadian 1997. Menurut dia, ini terlihat dari besarnya dampak yang ditimbulkan hingga begitu menghebohkan dunia internasional. “Saya meyakini dampak kebakaran hutan tahun ini akan menjadi seburuk tahun 1997, khususnya dari segi biaya,” ujar Herry.

Indonesia telah mengerahkan lebih dari 20 ribu tentara, polisi, serta personel lain ke Sumatera dan Kalimantan untuk memadamkan api kebakaran hutan. Sejumlah upaya pun dilakukan, seperti operasi menjatuhkan bom air ke area yang terbakar hingga melakukan rekayasa hujan buatan, sembari berharap musim hujan segera tiba.

Indonesia pun harus kembali menghadapi tekanan yang ditujukan negara tetangga sejak masalah kebakaran hutan ini muncul pertama kali pada 20 tahun silam. Tahun ini, lebih dari 10 ribu orang di Singapura, Malaysia, dan Indonesia harus diberi perawatan medis akibat gangguan pernapasan.

Kebakaran hutan ini juga berkontribusi secara signifikan terhadap perubahan iklim. Berdasarkan data emisi kebakaran hutan global milik NASA, diperkirakan sekitar 600 juta ton gas rumah kaca dilepaskan sebagai hasil dari kebakaran hutan sepanjang 2015.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya didesak segera menetapkan peristiwa kabut asap di Sumatera dan Kalimantan sebagai bencana nasional. Ia pun angkat bicara mengenai desakan tersebut. “Yang penting aksinya. Orang kita yang memadamkan berjumlah 4.000. TNI sudah diturunkan. Polisi dan petugas BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) juga banyak,” ucapnya.

Perihal adanya tawaran bantuan pemadaman dari beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura, ia mengatakan pemerintah Indonesia belum membutuhkannya. “Kita masih bisa tangani sendiri,” ujar Siti.

GHOIDA RAHMAH | CHANNEL NEWS ASIA




Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

46 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya