Penurunan Harga Bahan Makanan Picu Deflasi
Editor
Anisa Luciana pdat
Kamis, 1 Oktober 2015 12:59 WIB
BISNIS.COM, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat, pada September 2015, terjadi deflasi 0,05 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 121,67.
Tingkat inflasi tahun kalender dari Januari hingga September 2015 sebesar 2,24 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun atau year-on-year (YoY) September 2014-September 2015 sebesar 6,83 persen.
Komponen inti pada September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,44 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender Januari-September 2015 sebesar 3,32 persen. Sedangkan tingkat inflasi komponen inti dari tahun ke tahun (YoY) September 2014-2015 sebesar 5,07 persen.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,07 persen serta kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan 0,40 persen.
Kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,39 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,20 persen: kelompok sandang 0,83 persen; kelompok kesehatan 0,44 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,89 persen.
Dari 82 kota IHK, tercatat 36 kota mengalami deflasi dan 46 kota mengalami Inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,85 persen dengan IHK 120,15 dan yang terendah terjadi di Bandung sebesar 0,01 persen dengan IHK 120,61. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,33 persen dengan IHK 123,20 dan yang terendah terjadi di Jakarta sebesar 0,01 persen dengan IHK 122,38.
BISNIS.COM