Menteri Susi Pastikan Tenggelamkan Silver Sea 2, Asal....  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 27 September 2015 05:04 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor KKP, Jakarta, 3 November 2014. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO , Sabang: Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berjanji akan menenggelamkan kapal Silver Sea 2 jika menang di pengadilan. Ia mengatakan tak bisa serta-merta mengambil tindakan penenggelaman tanpa putusan pengadilan.

"Akan ditenggelamkan, ini perintah Pak Presiden. Tetapi harus sesuai dengan proses hukum yang ada," kata Susi, Jumat, 25 September 2015.

Proses hukum yang dimaksud oleh Susi adalah melalui persidangan. "Jika nanti putusan pengadilan menyita, ya akan kami tenggelamkan. Intinya akan dilakukan jika berhasil memidanakan mereka dan menyitanya," kata Susi.

Susi menambahkan jika Silver Sea 2 terbukti bersalah, tindakan tegas dengan penenggelaman dianggap dapat membuat takut kapal lainnya.

Kapal Silver Sea 2 ditangkap oleh KRI Teuku Umar pada Kamis, 13 Agustus 2015 sekitar 80 mil dari perairan Sabang. Kapal ini berbobot 2.285 ton ini terdaftar milik Silver Sea Reefer Co. Ltd yang beralamat di Bangkok, Thailand. Kapal tersebut mempunyai panjang 81,73 meter dan sanggup memuat 2.200 ton ikan. Saat ditangkap, kapal ini tengah membawa barang bukti ikan curian sebanyak 1.930 ton.

Susi mengatakan ikan-ikan tersebut dicuri oleh sejumlah kapal tangkap yang kemudian dialihkan muatannya ke kapal SS 2. Ia lantas menunjukkan foto dua kapal yang berukuran lebih kecil mengapit kapal SS 2.


Baca juga:
Bulan Darah 28 September 2015, Inilah yang Bikin Menakutkan
Kasus Muncikari Artis ke Jaksa: Dari 80 Wanita, AS Termahal


"Foto ini salah satu bukti transhipment (alih muatan) terjadi," kata dia. Menurut Susi, aktivitas ini terekam di Pulau Daru, Papua Nugini. Berdasarkan pergerakan kapal, Susi meyakini ikan-ikan tersebut berasal dari Arafura.

Menurut Susi, pemilik SS 2 meremehkan kemampuan Indonesia yang hanya memiliki satu satelit yang pergerakannya terbatas maksimal 10 hari. "Kita dibantu oleh Australia, Amerika, Eropa," kata dia.

Susi menyebutkan SS 2 menimbulkan kerugian negara sebesar US$ 20 miliar per tahun. Ia menjelaskan dalam setahun, SS 2 bisa delapan kali bolak-balik menampung sekaligus mengambil ikan dari perairan Indonesia. "Jika dikali 2.000 ton lalu dikali 10 kapal saja, berapa?" kata dia.

Tak hanya merinci kerugian negara, Susi juga menjabarkan modus kejahatan yang digunakan SS 2 agar tak terlacak. Pertama, SS 2 menggunakan dokumen palsu saat memasuki perairan Indonesia. Kedua, ia mematikan Vessel Monitoring System (VMS) selama berlayar di perairan Indonesia agar tak terpantau keberadaannya. Selain itu, SS 2 tak memiliki sertifikat kesehatan ikan.

Saat ini Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan ( PSDKP) telah menangani 94 kasus tindak pidana di bidang kelautan dan perikanan yang terdiri dari 52 kasus Kapal Perikanan Asing (Vietnam 33 kasus, Filipina 8 kasus, Malaysia 6 kasus, dan Thailand 5 kasus), dan 42 kasus kapal perikanan milik pengusaha Indonesia ilegal.

DINI PRAMITA


Baca juga:
Bulan Darah, 28 September Kiamat? Resah, Ini Kata Gereja
Jokowi Pakai Topi Gaul 62, Mau Tiru Gaya Rappe J-Flow?



Advertising
Advertising

Berita terkait

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

2 hari lalu

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

Media Center dilengkapi dengan sejumlah fasilitas mulai dari ruang meeting, studio, hingga akses internet.

Baca Selengkapnya

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

3 hari lalu

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

Sekitar 200 hektar tanah di Desa Lontar Kecamatan Kemeri Kabupaten Tangerang, masuk dalam plotting lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

13 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

19 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

19 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

22 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

40 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

48 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

49 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

53 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya