Ali Wardhana, Jakarta, 19 Juli 2007. TEMPO/ Muradi
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri, punya kesan khusus terhadap ekonom senior sekaligus mantan Menteri Ekonomi era Orde Baru, Ali Wardhana. Faisal Basri, salah satu murid Ali di Universitas Indonesia, menyatakan bahwa gurunya pernah memperingatkan agar Indonesia tidak lagi meminjam dana kepada Dana Moneter Internasional (IMF).
"Prof Ali mewanti-wanti jangan sampai kita meneken LoI (letter of intent/kesepakatan pinjaman ke IMF) lagi," ujar Faisal sebagaimana dikutip dalam blog pribadinya pada Selasa, 15 September 2015.
Imbauan Ali disampaikan saat Faisal datang ke undangan makan siang bersama Ali dan Widjojo Nitisastro (almarhum) pada tahun 1999 di restoran Ambiente, Jakarta Pusat. Selain Faisal, mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani juga datang ke undangan itu.
Dalam pertemuan tersebut, Ali bercerita tentang upaya penyelamatan krisis ekonomi 1998. Di ruangan itu pula, Widjojo memberikan saran kepada tim IMF, yang saat itu dipimpin Hubert Neiss. Saran berbuah matriks rencana aksi yang harus dilakukan pemerintah Indonesia sebagai syarat penerimaan pinjaman.
Menurut Ali, LoI IMF adalah resep yang berbuah pil pahit. Dia belajar dari LoI kala pemerintah Orde Baru berusaha memulihkan ekonomi yang ambruk karena rezim Sukarno. LoI kala itu ditandatangani Frans Seda.
"Ternyata (saat 1998) sejarah berulang. Kita minta bantuan IMF untuk mengatasi krisis 1998 sehingga harus menelan pil yang amat pahit," kata Faisal.
Dalam benak mantan anggota Tim Asistensi Ekonomi Presiden Abdurrahman Wahid ini, Ali adalah “pembumi” saripati ilmu ekonomi ke dalam kosakata sehari-hari sehingga mudah dipahami. Karena Ali-lah, Faisal memilih jurusan ekonomi dan studi pembangunan (sekarang menjadi jurusan ilmu ekonomi) pada 1978.
Ali Wardhana wafat pada Senin, 14 September 2015, sekitar pukul 15.30. Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut wafat di Rumah Sakit Medistra, Kuningan, Jakarta Selatan, pada usia 87. Jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, siang ini.
Ali termasuk tokoh penting pemulihan ekonomi dari Orde Lama ke Orde Baru. Ia pernah menjabat Menteri Keuangan pada periode 1968-1983. Menteri Keuangan terkemuka ini menjabat Dekan FEUI selama sepuluh tahun, yaitu pada 1967-1978.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim
29 Januari 2024
Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim
Indonesia turut mengalami dampak dari perubahan iklim ekstrem, Sri Mulyani bilang, pendanaan berkelanjutan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi perubahan iklim.