Tumbuh 6 Persen, Pariwisata Bali Dongkrak Ekonomi Nasional  

Reporter

Senin, 14 September 2015 17:06 WIB

Ilustrasi turis mancanegara. ANTARA/Pradita Utama

TEMPO.CO, Jakarta - Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, mengatakan melemahnya kondisi ekonomi nasional yang terjadi seperti saat ini berdampak pada daya beli masyarakat.

Namun melemahnya perekonomian ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di beberapa negara, seperti Singapura, Cina, Malaysia, dan Thailand.

Di sisi lain, Mirza menyebutkan, perekonomian Bali yang tidak bergantung pada komoditas perkebunan dan pertambangan dan menjadikan pariwisata sebagai andalan dapat tumbuh di angka 6 persen.

"Melambatnya ekonomi nasional ini sangat dominan dipengaruhi faktor eksternal, yaitu mengenai suku bunga Amerika yang akan meningkat, dan perlambatan ekonomi Tiongkok yang memang mengalami perlambatan cukup signifikan," ujarnya saat ditemui dalam acara seminar "Perkembangan Perekonomian Indonesia: Tantangan di Tengah Perlambatan Ekonomi Global", Senin, 14 September 2015.

Dia menambahkan, perlambatan ekonomi Cina tersebut juga berdampak anjloknya produksi komoditas perkebunan dan pertambangan di Indonesia yang membuat daerah perkebunan dan pertambangan mengalami perlambatan yang cukup signifikan, seperti Kalimantan dan Sumatera.

"Sedangkan di Bali tidak tergantung komoditas ini, maka ekonomi Bali dapat tumbuh di angka 6 persen. Sedangkan Sumatera dan Kalimantan tumbuh 3 persen. Jadi memang sebenarnya Bali ini bisa menjadi percontohan nasional bahwa kita juga harus dorong pariwisata," ujarnya.

Menurut dia, setiap daerah di Indonesia memiliki potensi pariwisata, seperti budaya dan kuliner, yang bisa dipromosikan. Kebijakan bebas visa oleh pemerintah pusat saat ini pun cukup signifikan dalam mendorong pariwisata Indonesia.

"Yang tadinya hanya 15 negara bebas visa, menjadi sekitar 40, dan sebentar lagi naik sekitar 90 negara bebas visa yang diharapkan bisa mendatangkan hingga 25 juta wisatawan untuk tahun-tahun mendatang," katanya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya