Cukai Rokok Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perindustrian

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 10 September 2015 04:49 WIB

TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian menyesalkan sikap Kementerian Keuangan yang menaikkan cukai rokok hingga 23 persen. Kenaikan itu dianggap kontraproduktif di tengah situasi ekonomi saat ini.

"Janganlah industri rokok diperlakukan begini," kata Direktur Industri Minuman dan Tembakau Faiz Achmad, Rabu, 9 September 2015.

Menurut Faiz, selama ini belum pernah ada kenaikan cukai rokok hingga 23 persen. Kenaikan itu sangat memberatkan pelaku industri. Di sisi lain, dia menganggap kenaikan cukai ini kontraproduktif di tengah situasi ekonomi saat ini.

"Sudah ekonomi kayak begini, banyak PHK, daya beli masyarakat rendah, tapi target penerimaan cukai dinaikkan hingga 23 persen," kata Faiz.

Kementerian Perindustrian, menurut Faiz, sebenarnya sudah mengimbau Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan untuk membahas persoalan cukai ini dengan melibatkan kementerian lain, misalnya Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pertanian. Sebab, ada aspek-aspek lain yang harus diperhatikan dalam persoalan ini, bukan sekadar meningkatkan pendapatan dari cukai. Aspek tersebut, misalnya, soal keberlangsungan industri dan kesejahteraan petani tembakau.

Kenaikan cukai rokok tahun lalu saja telah berdampak pada banyaknya industri rokok yang tutup, yang berakibat pada pemutusan hubungan kerja puluhan ribu karyawan. Karena itu, adanya kenaikan cukai hingga 23 persen dikhawatirkan akan semakin memukul pelaku industri rokok. "Wajarlah industri rokok menolak kalau ditekan kayak begitu," kata Faiz.

Penolakan kenaikan cukai rokok ini disuarakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bersama sejumlah asosiasi yang bergerak di industri rokok dan tembakau. Asosiasi tersebut adalah Gabungan Asosiasi Perserikatan Pengusaha Rokok Indonesia (Gappri), Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo), Forum Masyarakat Industri Rokok Indonesia (Formasi), Asosiasi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI), Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia-Rokok, Tembakau, Makanan dan Minuman (SPSI-RTMM) serta Paguyuban Mitra Produksi Sigaret.

Ketua Apindo Haryadi Sukamdani mengatakan, industri rokok terus-menerus menjadi sasaran dalam memenuhi target penerimaan negara dengan peningkatan yang menyulitkan. Jika ini terus terjadi, dia khawatir industri tembakau akan jatuh.

"Kejatuhan industri ini akan berimbas pada lebih dari 6 juta pekerja dalam rantai industri tembakau," kata Haryadi, Rabu, 9 September 2015.

Sebagai gambaran, kenaikan cukai 7-9 persen pada 2014 telah menimbulkan PHK sekitar 10 ribu pekerja di industri tembakau.

Selain ancaman PHK, kenaikan cukai juga dianggap akan meningkatkan peredaran rokok ilegal. Dalam empat tahun terakhir, rokok ilegal sudah tumbuh dua kali lipat menjadi 11,7 persen pada 2014.

AMIRULLAH

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

54 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

55 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

55 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

55 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Resmi Kena Cukai Rokok, Berapa Tarif Pajak Rokok Elektrik?

4 Januari 2024

Resmi Kena Cukai Rokok, Berapa Tarif Pajak Rokok Elektrik?

Pajak rokok elektrik telah ditetapkan berlaku mulai 1 Januari 2024. Berapa besarannya, berapa pula cukai rokoknya?

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik Kena Pajak Mulai 1 Januari 2024, Ketahui Bahaya Memakainya

3 Januari 2024

Rokok Elektrik Kena Pajak Mulai 1 Januari 2024, Ketahui Bahaya Memakainya

Rokok elektrik mulai dikenai pajak pada 1 Januari 2024. Apa bahaya dan efek samping memakai rokok elektrik bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya