Ekonomi Indonesia Bisa Melesat, Ini 3 Kunci dari Bos IMF
Editor
Rully Widayati
Selasa, 1 September 2015 15:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - International Monetary Fund (IMF) menyarankan Indonesia lebih membuka diri agar ekonomi Tanah Air melaju lebih pesat. Institusi tersebut menawarkan cara alternatif mendorong hilirisasi industri tanpa kebijakan protektif.
Christine Lagarde, Direktur Pelaksana IMF, siang ini, Selasa, 1 September 2015, menyampaikan pidato di hadapan sivitas akademika Universitas Indonesia. Lagarde memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan ide IMF agar ekonomi Indonesia bisa kembali melaju pesat di tengah tekanan gejolak ekonomi global.
Bos IMF itu mengatakan turbulensi ekonomi global belakangan ini membutuhkan daya tahan ekonomi yang lebih hebat, termasuk Indonesia. "Ini membutuhkan pembaruan momentum ekonomi negeri ini agar Garuda memiliki kekuatan, salah satu karakter kunci Garuda," kata Lagarde.
Mantan Menteri Keuangan Prancis tersebut menyarankan RI membangkitkan kembali tradisi bangsa yang telah berusia ratusan tahun. "Indonesia yang merangkul dunia melalui laut dan budaya. Buat dunia menjadi taman bermain Anda,” ujar Lagarde.
Ekonomi Indonesia, menurut dia, bisa menjadi lebih dari sekadar eksportir komoditas dan pasar yang besar. Potensi 1,5 miliar konsumen yang akan masuk ke dalam golongan ekonomi menengah dalam beberapa tahun ke depan harus dimanfaatkan dengan optimal.
Potensi tersebut bisa dimanfaatkan melalui pengembangan kemampuan ekonomi dalam bidang manufaktur, pertanian, dan jasa. Lagarde kemudian memberikan tiga saran yang berfokus pada infrastruktur, investasi, dan perdagangan.
Pertama, Lagarde menyarankan memangkas biaya transportasi dan mendongkrak produksi listrik penting untuk menciptakan lapangan kerja pada sektor manufaktur dan jasa. Kedua, Indonesia disarankan merampingkan regulasi yang kompleks dan melakukan harmonisasi regulasi lokal dan nasional yang bertolak belakang.
Ketiga, RI diminta memikirkan strategi perdagangan yang integratif. Strategi perdagangan yang sukses, menurut Lagarde, bergantung pada komitmen menghapus hambatan berkompetisi dan menahan diri dari kebijakan yang inward looking.
“Dengan kebijakan yang lebih kuat, dengan infrastruktur yang lebih baik, dan dengan cara pikir yang terbuka (outward oriented mindset), kita akan memiliki pertumbuhan dan kesejahteraan,” tutur Lagarde.
BISNIS.COM