Ini Rasanya Naik Ojek Syar'i, Pegang Pinggang Tak Sungkan  

Reporter

Sabtu, 29 Agustus 2015 14:04 WIB

Ojek Syar'i Surabaya. Facebook.com

TEMPO.CO, Surabaya - Salah satu pendiri sekaligus pemilik PT Ojek Syari Indonesia, Reza Zamir, menerangkan bahwa telah terdaftar sebanyak 30 perempuan sebagai pengemudi Ojek Syar’i di Surabaya, Jawa Timur. Mereka berasal dari latar belakang yang beragam, mulai dari mahasiswi, ibu rumah tangga, penjaga perpustakaan, hingga manajer.

Seorang di antaranya Retno Estu Asih, ibu rumah tangga asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dia menyebut bergabung dengan Ojek Syar’i sebagai pekerjaan lepas di sela-sela aktivitasnya mengurus anak dan rumah tangga. "Kegiatan yang positif, keluyuran tapi menghasilkan,” kata dia ketika ditemui, Kamis, 27 Agustus 2015.

Jangan Lewatkan
Gara-gara Ulah Si Abang, 2 Gadis Diarak dan Dihukum Perkosa
Ahok Didemo Anti-Ahok: Dia Seperti Kerasukan Setan!


Tempo mencoba menggunakan jasa Ojek Syar’i dengan Retno sebagai pengemudinya hari itu. Berpegangan ke pinggang pengemudi memang jadi tak sungkan karena sesama perempuan. Retno tak segan berhenti sejenak hanya untuk membuka aplikasi peta di handphone yang dikalungkannya. "Saya baru tiga minggu jadi Ojek Syar’i, belum terlalu hafal jalan," katanya.

Retno mengaku senang dengan pekerjaan sampingannya itu. Setiap harinya dia bisa mendapat satu-tiga pelanggan dengan keuntungan bersih yang dikantongi dihitungnya sampai Rp 65 ribu. Dia pun tak lupa selalu memfoto angka kilometer di speedometer-nya sebelum berangkat dan sesudah sampai di tempat tujuan.

Baca Pula
Pembunuhan Udin yang Gelap, dan Kepedihan Hati Marsiyem
Usai Ribut dengan WTS, Ahok Tantang Warga Kampung Pulo


Tarif yang dikenakan sebesar Rp 3.000 per kilometer ditambah Rp 5.000 untuk tarif awal dengan jarak minimal lima kilometer. Bagi yang berlangganan selama sebulan bisa menikmati jasa Ojek Syar’i tanpa tarif awal Rp 5.000,00. "Pembagian hasilnya 70 persen bagi pengendara dan 30 persen bagi perusahaan," ucap Reza.

Ojek Syar’i menetapkan syarat pengendara harus beragama Islam, mengenakan jilbab, yang dipadu dengan pakaian tidak ketat. Selain itu tentu saja pendaftar mempunyai sepeda motor lengkap dengan surat izin mengemudi C, dan surat tanda nomor kendaraan. "Tapi pemasaran penumpang kami bukan hanya wanita muslim tapi juga umum,” kata Reza.

KANZA TAMARINDORA

Berita Menarik
Gugatan buat Prabowo Subianto Rp 108 M Dibawa ke Pengadilan
Aneh, Ada Wanita Punya Tanduk 12 Sentimeter di Kepalanya

Berita terkait

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

2 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

4 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

5 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

10 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

12 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

12 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

18 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

18 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

20 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

34 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya