Akhir Pekan, Rupiah Diprediksi Menguat Terbatas

Reporter

Jumat, 28 Agustus 2015 08:55 WIB

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, memprediksi rupiah menguat terbatas hari ini. Alasannya, belum ada sentimen positif untuk penguatan rupiah secara progresif.

"Semua tergantung penguatan dolar. Kalau dolar menguat, semua mata uang berpotensi melemah, termasuk rupiah," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis, 28 Agustus 2015.

Baca: Kisah Pria Kontroversial: Tiba di Jakarta, Tuhan Kaget

Kiswoyo memprediksi rupiah berada pada level 14.100-13.800 per dolar Amerika Serikat. Pada perdagangan Kamis, 27 Agustus 2015, rupiah ditutup menguat 1,01 persen atau 143 poin ke level 13.990 per dolar AS.

Kurs ini menjadi paling kuat dalam sepekan terakhir dan kembali ke bawah 14 ribu per dolar AS. Sepanjang perdagangan Kamis, rupiah bergerak di level terkuat 13.990 per dolar AS dan terlemah 14.151 per dolar AS.

Simak:Gara-gara Ahok, Warga Kampung Pulo Stres dan Darah Tinggi

Selain rupiah, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat. Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada memprediksi IHSG berada pada rentang support 4.150-4.175 dan resistan 4.245-4.289.

Penguatan lanjutan ini merupakan sentimen positif dari pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution yang menyebutkan pemerintah menyiapkan paket stimulus di bidang fiskal, deregulasi, dan moneter.

Baca Juga:Luna Maya Terkejut karena Kado Mesra dari Pria Ini

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

13 menit lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

8 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya