RESHUFFLE KABINET, Begini Analisis Mandiri Sekuritas  

Reporter

Kamis, 13 Agustus 2015 12:11 WIB

Menteri Hukum dan HAM Amir Sjamsoeddin (kiri), Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (kedua kiri), Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Tjitjip Sutardjo (ketiga kiri) dan sejumlah menteri lainnya mengucapkan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pelantikan Menteri dan Wakil Menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/10). Presiden melantik sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II hasil perombakan kembali (reshuffle) kabinet yang diumumkan Selasa (18/10) malam. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Rinaldy menilai pesan reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo adalah meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam pengambilan kebijakan antar kementerian. “Fakta bahwa semua menteri koordinator (kecuali Puan Maharani) yang di reshuffle menunjukkan bahwa Presiden ingin meningkatkan proses koordinasi dan pengambilan keputusan di antara kementerian agar lebih berpihak kepada rencana "Nawa Cita" Jokowi,” kata Leo dalam analisis harian Mandiri Sekuritas yang terima Tempo, Kamis 13 Agustus 2015.

Kemarin, Presiden Joko Widodo melantik enam menteri baru, tiga di antaranya adalah Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, dan Menteri Koordinator Pilitik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan. Tiga posisi lain adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Soyfan Djalil. Terakhir, Menteri Perdagangan Thomas Lembong.

Leo menilai Rizal Ramli dan Luhut Panjaitan memiliki pengalaman yang kaya pada aspek koordinasi. Pengetahuan Darmin Nasution pada bidang ekonomi tidak perlu dipertanyakan, karena ia memiliki sejarah panjang dalam pembuatan kebijakan fiskal dan moneter. Di sisi lain, Sekretaris Kabinet yang baru, Pramono Anung akan memberikan angin segar pada komunikasi antara pemerintah dan PDIP, yang telah asam selama beberapa bulan terakhir.

Meski begitu, kinerja para Menteri baru masih perlu diuji. Setelah reshuffle selesai, kata Leo, tahap berikutnya yang akan diawasi ketat oleh masyarakat adalah tindakan dan keputusan yang dibuat oleh para Menteri baru. “Jika mereka bisa meluruskan dan mengkoordinasikan kebijakan yang lebih efektif, dan mengkomunikasikan kebijakan dengan cara yang lebih jelas kepada publik, pasar tentunya akan bereaksi positif pada reshuffle jangka menengah,” ujarnya.

Secara khusus, fokus utama akan ada pada tindakan Darmin Nasution dalam meningkatkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Meskipun pengeluaran dipotong, tidak dapat dihindari untuk mengelola defisit anggaran ke 2,3% dari PDB dalam pendapat kami. Kami percaya perbaikan pada proses realisasi anggaran (termasuk pembebasan lahan) dan juga pengenalan kebijakan yang lebih ramah untuk menarik investasi swasta akan memberikan dampak positif untuk ekonomi, pasar dan masyarakat.

AGUSSUP

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

3 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

6 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

9 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

19 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

20 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

21 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya