Presiden: Stop Ketergantungan Produk Impor

Reporter

Rabu, 12 Agustus 2015 22:02 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan pelaku industri dalam dialog komunitas kreatif saat peresmian gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE) di Bumi Serpong Damai, Tangerang, 4 Agustus 2015. Jokowi menyaksikan pameran ekonomi kreatif bertema "Dari Indonesia untuk Dunia" yang menampilkan berbagai keunggulan karya kreatif Indonesia. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan salah satu tujuan yang hendak dicapai pemerintah dalam perjalanan kemerdekaan bangsa adalah mewujudkan kemandirian pangan dengan salah satunya menghentikan ketergantungan kepada produk impor.

"Sekarang ini kalau pangan, sekian tahun banyak impor, oleh sebab itu kita berkonsentrasi dalam 3-4 tahun kita selesaikan pembangunan komoditas pangan, dan kita harus berani stop impor," kata Presiden dalam wawancara khusus dengan LKBN Antara, Televisi Republik Indonesia dan Radio Republik Indonesia dalam rangka 70 tahun Kemerdekaan Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu siang.

Presiden mengatakan kemandirian pangan tidak hanya berhenti mengimpor beras, namun juga komoditas lain seperti gula, jagung dan cabai.

"Jagung sudah mulai, kita mulai ekspor jagung tahun ini. Ini sebuah peluang yang kita bisa masuki karena memang permintaan ekspor jagung banyak," tegas Presiden.

Untuk cabai, Presiden mengatakan saat ini masih ada yang mengimpor, namun kebijakan pemerintah dalam mendorong pengelolaan dan penanaman cabai akan bisa memenuhi kebutuhan sendiri dalam tahun-tahun mendatang.

"Ke depan kita harus kuasai komoditas pangan kita, swasembada sendiri, sisanya kita dorong masuk ke pasar ekspor. Saya yakin petani kita siap, tinggal bagaimana manajemen di lapangan," tandas Jokowi.

Presiden juga menjelaskan pentingnya menyiapkan infrastruktur pendukungnya seperti pengairan. "Tahun ini ada 15 waduk yang dimulai pembangunannya, kira-kira dua tahun lagi akan kelihatan (hasilnya)."

Mendorong adanya irigasi, waduk dan bendungan yang berfungsi dengan baik adalah salah satu upaya agar pertanian berjalan baik.

"Kalau airnya tersedia, kita bisa menanam apa saja yang kita rencanakan," tegasnya seraya mengingatkan pengelolaan harus dijalankan dengan baik dan teliti.

"Ada waduknya tapi irigasi tidak sampai ke sawah juga tidak baik. Saya kira ini membutuhkan manajemen yang total dan pengawasan yang total. Dilakukan secara riil dan konkrit sehingga ada manfaat untuk rakyat," kata Presiden.


ANTARA

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

10 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

20 jam lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

21 jam lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

2 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

2 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

3 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

3 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

4 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya