Semester I, BCA Catat Laba Rp 8,5 Triliun  

Reporter

Kamis, 30 Juli 2015 05:54 WIB

Direktur utama Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja. Dok. TEMPO/Agung Pambudhy

TEMPO.CO , Jakarta: PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat laba bersih semester satu tahun ini naik 8,8 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp 7,9 triliun menjadi Rp 8,5 triliun. Pendapatan operasional yang terdiri pendapatan bunga bersih dan pendapat operasoinal lain juga meningkat 14,2 persen, Rp 22,6 triliun dari periode sebelumnya Rp 19,8 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan dengan fokus menjaga posisi likuiditas, kualitas kredit dan permodalan, pihaknya mempertahankan kinerja positif di tengah melemahnya perekonomian Indonesia yang berdampak terhadap sektor perbankan.

"Peningkatan biaya overhead sebagai dampak dari ekspansi jaringan dan pelemahan nilai tukar rupiah serta adanya peningkatan biaya tenaga kerja dapat diimbangi oleh terjaganya marjin bunga bersih sehingga secara keseluruhan BCA dapat mempertahankan profitabilitas cukup " kata Jahja saat konferensi pers di Hotel Kempinsky, Jakarta, Rabu, 29 Juli 2015.

Outstanding portofolio kredit tercatat Rp 347,1 triliun pada akhir Juni, atau naik 8 persen pada semester I 2015. Naiknya penyaluran kredit ini didorong oleh kredit konsumer, komersial dan UKM. Kredit konsumer mencatat pertumbuhan 9,2 persen year on year (YoY) menjadi Rp 96,4 triliun.

Dalam portofolio kredit konsumer berkat penawaran produk yang kompetitif dan dapat diterima kalangan luas, portofolio KPR dan KKB masing-masing naik 7,7 persen YoY menjadi Rp 56,9 triliun dan 11,6 persen YoY menjadi Rp 30,5 triliun. Outstanding kartu kredit mencapai Rp 9 triliun atau meningkat 10,5 persen.

Kredit komersial dan UKM juga naik 8,3 persen menjadi Rp 137,5 triliun. Sedangkan kredit korporasi mencatat pertumbuhan 6,4 persen menjadi Rp 113,2 triliun sampai Juni 2015.

Kredit bermasalah BCA berada posisi 0,7 persen dengan rasio cadangan kerugian kredit sebesar 292,7 persen. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) pada level 75 persen, sementara rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 19 persen pada akhir Juni 2015.

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga mencapai pertumbuhan 8,0 persen menjadi Rp 455,0 triliun pada akhir Juni 2015. Dana giro tabungan (CASA) meningkat Rp 20,7 triliun atau 6,4 persen menjadi Rp 345,9 triliun yang merupakan 76 persen dari total dana pihak ketiga, Dana deposito juga naik 13,7 persen menjadi Rp 109,1 triliun dan Secondry reservers tercatat Rp 75,5 triliun.

Jahja memperkirakan program belanja pemerintah memberikan dorongan positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang dapat mendukung kinerja perbankan jangka menengah dan panjang. Untuk menangkap peluang saat ekonomi membaik, kata dia, BCA memperkuat kemampuannya dalam transaksi perbankan seraya mempertahankan penyaluran kredit berkualitas dan membangun sinergi dengan entitas anak dalam menyediakan layanan keuangan komprehensif.

ALI HIDAYAT

Berita terkait

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

3 jam lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

12 jam lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

3 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

7 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

9 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

9 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

10 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya