DPR Setujui Anggaran Kementerian BUMN Naik Tiga Kali Lipat
Reporter
Editor
Kamis, 27 Oktober 2005 17:22 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi VI DPR menyetujui anggaran Kementerian BUMN sebesar Rp 200 miliar untuk tahun 2006. Sebagian dari dana itu akan digunakan untuk membeli gedung baru bagi Kementrian BUMN. Sekretaris Menteri Negara BUMN, Muhamad Said Didu menjelaskan Rp 120 miliar akan digunakan untuk operasional pembinaan dan peningkatan kinerja BUMN. "Termasuk biaya pengalihan bisnis TNI dan Polri menjadi BUMN," kata Said seusai rapat tertutup dengan Komisi VI DPR, Kamis (27/10).Sementara Rp 20 miliar digunakan untuk membiayai gaji pegawai, Rp 10 miliar untuk lain-lain, Rp 50 miliar sebagai cicilan pertama pembelian gedung PT Garuda Indonesia. "Rp 200 miliar itu merupakan angka terendah dari seluruh departemen," ujarnya. Said menjelaskan pentingnya Kementerian BUMN untuk memiliki gedung sendiri sebagai tempat penyimpanan seluruh dokumen BUMN. "Selama ini menumpang (di Departemen Keuangan). Ganti satu buah lampu saja harus izin," ujarnya. Kenaikan anggaran tiga kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 55 miliar, merupakan hal normal. "Karena kita sekarang dituntut transparan. Tidak boleh memeras BUMN lagi," katanya. Anggota Fraksi PAN, Didik Rachbini mengungkapkan, dengan anggaran yang jauh lebih besar itu, Kementerian BUMN dituntut untuk membuat program pengembangan sistem yang efisien, pembinaan sumber daya manusia, dan memotivasi direksi untuk berprilaku jujur terutama dalam hal pengadaan barang. "Karena selama ini mark-up di BUMN kencang. Banyak terjadi penyimpangan," ujarnya. Anggota Fraksi Keadilan Sejahtera, Refrizal menyetujui agar Kementerian BUMN memiliki gedung sendiri, sebab hal itu tetap akan menjadi aset negara. "Yang kita tentang adalah penyelewenangan. Jangan sampai BUMN yang membiayai kementerian," kata dia. Tito Sianipar
Ketua Komite Tetap Perpajakan Bidang Kebijakan Fiskal dan Publik Kadin Indonesia, Siddhi Widyaprathama, mengatakan, di penghujung 2023 ini kondisi perekonomian di Indonesia masih aman, meski ditengah gejolak yang terjadi dunia.