Khofifah Kaget Harga Semen Rp 1,7 Juta di Puncak Jaya  

Reporter

Rabu, 22 Juli 2015 17:18 WIB

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua menyerahkan bantuan kepada korban krisis pangan di Kabupaten Puncak, Lani Jaya dan Nduga, 17-19 Juli 2015. (Foto: BNPB)

TEMPO.CO, Puncak Jaya - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa kaget dengan harga semen di Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua yang mencapai Rp1,7 juta per zak. Harga barang-barang lainnya juga teramat mahal.

"Di pasar Ilaga ini harga-harga luar biasa kalau dibandingkan dengan harga yang kita ketahui di beberapa kota besar di Jawa," kata Mensos di pasar Ilaga, Rabu 22 Juli 2015.

Di sela-sela kunjungannya ke lokasi kerusuhan di Tolikara Papua, Menteri Khofifah sempat meninjau pasar Ilaga yang saat itu cukup ramai oleh pedagang, berbagai macam dagangan terutama sayur-mayur seperti buncis, kol, wortel dan buah-buahan antara lain jeruk, terong belanda hingga barang-barang kelontong dijual di pasar tersebut.

Di sana, Khofifah menyapa sejumlah pedagang dan menanyakan harga bahan-bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng yang berukuran 900 ml seharga Rp 50.000. Harga barang yang lain juga tinggi seperti, gula pasir ukuran enam ons seharga Rp 30.000, beras sekaleng atau setara satu liter dijual Rp 35.000, telur ayam sebutir dan mi instan sebungkus masing-masing dihargai Rp 5.000 dan air mineral ukuran 600 ml seharga Rp 25.000.

Ia juga membeli jeruk yang dijual pedagang setempat dengan harga Rp 100.000 untuk dibagikan kepada anak-anak yang mengerubunginya.

Umum diketahui mahalnya harga barang di Papua disebabkan buruknya akses transportasi. Berbagai barang kebutuhan harus dibawa dari Timika dengan pesawat berongkos angkut mahal. "Tingkat kemahalan setempat harus diikuti dengan regulasi yang tidak bisa disamakan dengan wilayah-wilayah yang relatif terfasilitasi infrastruktur," ujar Khofifah.

Dia menilai pembangunan infrastruktur seperti jalan yang menghubungkan Tolikara dan Timika sejauh 80 kilometer akan sangat membantu perekonomian masyarakat. Jalan itu akan membuat warga dapat menjual produk pertanian mereka dan bisa mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan dengan harga lebih murah.

Khofifah berada di Ilaga untuk melihat kondisi wilayah yang terdampak hujan salju sehingga menyebabkan kekeringan dan gagal panen. Selain Kabupaten Puncak, dua kabupaten lainnya yaitu Nduga dan Lani Jaya juga terdampak hujan salju pada 5 Juli lalu.

ANTARA

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 menit lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

5 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

9 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

12 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

23 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya