Menteri Gobel: Bulog Harus Ada di Pasar

Selasa, 21 Juli 2015 23:59 WIB

Menteri Perdagangan Rahmat Gobel saat melakukan sidak harga kebutuhan pokok di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 10 Juli 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan Bulog agar bisa berfungsi mengendalikan gejolak harga bahan makanan. “Caranya Bulog ada di pasar, Bulog harus ada di pasar,” kata dia di sela kunjungannya ke Pasar Gedebage yang terbakar di Bandung, Selasa, 21 Juli 2015.

“Bulog akan mensuplai pada para pedagang karena tujuannya untuk memotong supply-chain itu sendiri,” kata dia.

Menurut Gobel, sementara ini harga bahan makanan pasca Hari Raya Lebaran masih stabil. “Sampai sekarang masih stabil, kami masih mengumpulkan lagi data-data tentang bagaimana perkembangan harga di pasar,” kata dia.

Gobel mengaku masih menunggu perkembangan harga di pasar. “Kita tunggu saja hasil pantauan semuanya,” kata dia. Kunjungannya ke Pasar Gedebage itu diklaimnya untuk mengetahui kegiatan pasar pasca Lebaran.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan setuju dengan rencana pemerintah memberdayakan Bulog di pasar. “Saya setuju dengan langkah Pak Menteri Perdagangan agar ada Bulog di tiap pasar. Itu akan mengontrol distribusi. Kalau pihak swasta memacetkan distribusi dengan sengaja demi keuntungan pribadi maka Bulog akan turun,” kata dia di Bandung, Selasa, 21 Juli 2015.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan meminta agar peran Bulog menstabilkan harga ditujukan pada komoditas pertanian.Dia mencontohkan cabe yang harganya sering bergejolak. “Tidak harus ada persediaan cabe, cukup Bulog memahami di mana cabe surplus, kalau di Sukabumi surplus di Bandung kurang, tingal tarik cabe dari Sukabumi ke Bandung. Begitu saja,” kata dia.

Menurut Aher, cara itu sempat digunakan untuk menekan harga cabe di Pasar Induk Kramatjati yang sempat melonjak saat Ramadan sampai Rp 90 ribu per kilogram. “Waktu itu hampir saja Presiden mau impor, ditarik cabe dari Cianjur dan Sukabumi masuk langsung ke Pasar Induk Kramatjati, langsung turun di angka Rp 50 ribu. Itu operasi pasar sesungguhnya,” kata dia.

Aher mengatakan, selepas Lebaran kemungkinan harga akan kembali normal. Dia mengakui saat ini harga masih mahal karena masih sedikit pedagang yang sudah berjualan di pasar. “Sekarang bukan karena tidak ada barang, tapi karena pedagang masih liburan. Wajar saja,” kata dia.

Menurut Aher, saat ini produksi komoditas bahan makanan sedang surplus. Dia mencontohkan, bawang merah, cabe, tomat, serta beras diklaim surplus. “Tidak masalah, sehingga tinggal kita perbaiki jalur distribusi dengan baik, mudah-mudahan penurunan harga tidak hanya urusan puasa dan Idul Fitri tapi juga penstabilan dan penataan distribusi,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

1 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

1 jam lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

9 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

10 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

11 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

13 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

27 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

29 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya