TEMPO.CO, Jakarta - Tiket pesawat maskapai Garuda Indonesia untuk arus balik hampir ludes, terutama tiket penerbangan domestik. Tiket yang ludes ini sudah mencakup penerbangan tambahan yang disediakan untuk tujuan populer.
“Sudah 90-95 persen habis,” kata Pelaksana Harian Corporate Communications Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan saat dihubungi Tempo pada Minggu, 19 Juli 2015.
Total selama periode 9-27 Juli 2015 Garuda menyediakan 1,62 juta kursi untuk penumpang arus mudik dan balik.
Penerbangan tambahan disediakan untuk beberapa tujuan, antara lain Padang, Denpasar, Surabaya, dan Singapura. Pesawat yang digunakan selama arus mudik dan balik berkapasitas lebih besar, bukan Boeing 737 dengan kapasitas 150 kursi, tapi Boeing 747 yang berkapasitas 400 kursi. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi besarnya jumlah penumpang.
Penerbangan juga sudah mulai normal setelah sempat ada gangguan akibat erupsi Gunung Raung dan Gunung Gamalama. Abu vulkanis menyebabkan perubahan cuaca dan membahayakan penerbangan. Selain itu, sejumlah bandar udara, seperti Juanda, terpaksa ditutup, sehingga pesawat tak dapat tinggal landas ataupun mendarat.
“Sekarang bandara kayak di Malang sudah mulai dibuka kembali, yang lain juga. Jadi hitungannya pengoperasian sudah normal,” katanya.
Jumlah pemudik yang menggunakan angkutan udara selama periode Lebaran tahun ini meningkat dibanding tahun lalu. Menurut data Kementerian Perhubungan, ada 2,71 juta orang akan bolak-balik menggunakan moda transportasi udara dengan puncak arus balik pada H+5.
URSULA FLORENE SONIA
Berita terkait
Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat
20 Desember 2022
Pada April lalu, bos Garuda menekankan PMN tidak akan digunakan untuk membayar utang-utang perseroan.
Baca SelengkapnyaGaruda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun
20 Desember 2022
Pemerintah mengucurkan PMN Rp 7,5 triliun kepada Garuda setelah perusahaan maskpai itu lolos penundaan kewajiban pembayawan utang (PKPU).
Baca SelengkapnyaBos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan
6 Desember 2022
Pemerintah akan mengucurkan PMN kepada Garuda senilai Rp 7,5 triliun pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaJelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali
11 November 2022
Masyarakat diimbau secara berkala melakukan pengecekan jadwal penerbangan, khususnya pada periode gelaran KTT G20.
Baca SelengkapnyaGaruda Yakin Bakal Kantongi Tambahan Modal Rp 14,4 Triliun dari Rights Issue
20 Oktober 2022
Dalam aksi korporasi itu, Garuda akan melaksanakan rights issue sebanyak dua kali.
Baca SelengkapnyaGaruda Geber Pendapatan dari Bisnis Kargo Usai Jumlah Penumpang Tergerus
20 Oktober 2022
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui perseroan sempat lesu darah lantaran pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaBos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU
20 Oktober 2022
Mulai September 2021, menurut Irfan, sebenarnya Garuda Indonesia sudah mampu memperkecil gap antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan.
Baca SelengkapnyaGaruda Tambah Frekuensi Penerbangan Rute Domestik Mulai Oktober 2022
5 Oktober 2022
Irfan mengungkapkan penambahan frekuensi Garuda dilaksanakan secara bertahap melalui serangkaian evaluasi.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Buka Lagi Rute Penerbangan Makassar-Denpasar
5 Oktober 2022
Rute penerbangan Garuda lintas pulau itu akan beroperasi tiga kali per minggu mulai 7 Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Ajukan Prosedur Pailit Chapter 15: Bagaimana Soal Utang Piutang?
28 September 2022
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pengajuan permohonan chapter 15 itu tindak lanjut atas penundaan kewajiban pembayaran utang
Baca Selengkapnya