Bank Dunia Revisi Pertumbuhan Ekonomi Jadi 4,7 Persen  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 8 Juli 2015 12:13 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7 persen dari sebelumnya 5,2 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I sebesar 4,7 persen merupakan tingkat pertumbuhan paling lambat sejak 2009.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan kondisi yang kurang mendukung datang dari rendahnya harga komoditas dan melemahnya pertumbuhan investasi.

Chaves mengatakan Indonesia dapat bertindak dengan meningkatkan belanja infrastruktur yang berkualitas dan tetap menjaga defisit fiskal dalam batasan 3 persen dari Produk Domestik Bruto.

“Perbaikan infrastruktur akan mengurangi biaya logistik, harga barang, dan jasa, akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesetaraan,” kata Chaves dalam laporan Indonesia Economic Quarterly Juli 2015, di Jakarta, Rabu, 8 Juli 2015.

Bank Dunia mengatakan pemerintah perlu lebih banyak upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak yang dapat membantu kondisi fiskal jangka menengah. Musababnya, dari sisi penerimaan pendapatan pajak yang ditargetkan hingga 30 persen malah turun sebanyak 1,3 persen hingga Mei lalu. “Jumlahnya turun dari periode yang sama tahun lalu,” kata dia.

Kondisi Indonesia juga disamakan dengan negara berpendapatan menengah lainnya, yang perekonomiannya masih menyesuaikan diri dengan penurunan tajam harga komoditas dan prospek normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan defisit neraca transaksi berjalan, mengurangi pendapatan perusahaan komoditas, dan memperlambat investasi swasta.

Investasi tetap berkontribusi sebesar 1,4 persen untuk pertumbuhan PDB year on year pada kuartal I. Investasi diharapkan akan meningkat pada semester II meski jumlahnya tak akan setinggi prediksi sebelumnya. “Ini akibat dari penyerapan anggaran pemerintah yang diprediksi akan rendah tahun ini,” kata Chaves.

Untuk memacu pertumbuhan yang lebih tinggi, dibutuhkan reformasi fiskal guna peningkatan pendapatan dan belanja anggaran yang lebih baik. Perbaikan kebijakan juga diperlukan untuk memperbaiki persaingan, perdagangan, dan investasi swasta.

“Kebijakan pemerintah guna mengurangi inflasi harga pangan juga dapat memperkuat kepercayaan konsumen,” kata Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop.

TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

2 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

6 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya