Apindo Tetap Tolak Upah Minimum Jakarta

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 16:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tetap menolak Upah Minimum Provinsi (UMP) 2002 walaupun putusan sela PTUN telah dicabut. Wakil Ketua Umum Apindo, Djimanto, melalui saluran telpon di Jakarta, Kamis (10/1) petang, mengatakan, ”Kami tetap menggugat keputusan itu ditarik.” PTUN telah mencabut putusan sela Desember silam mengenai penundaan pembayaran Upah Minimum Provinsi (UMP) untuk wilayah DKI Jakarta. Karena itu, semua perusahaan di Jakarta, mulai Januari 2002, wajib membayar upah pekerjanya minimal Rp 591.266. Djimanto mengatakan Apindo berencana melakukan pertemuan dengan para pengusaha untuk membahas persoalan ini. Selain itu, Apindo melakukan pertemuan dengan Komisi V DPR RI yang diharapkan bisa menjadi mediator.”Dengan gubernur belum ada rencana ketemu,” ucap dia. Djimanto mempersilahkan perusahan-perusahaan yang mampu untuk membayar upah karyawannya sesuai UMP 2002. ”Kalau mampu silahkan,” katanya. Sementara itu, perusahaan yang tidak mampu membayar sesuai UMP kemungkinan akan melakukan tiga alternatif, yaitu efisiensi, relokasi dan menutup perusahaannya. “Kalau terpaksa akan ada PHK,” ungkap dia. Namun, lanjut Djimanto, Apindo tetap berusaha agar perusahaan tidak menutup kegiatan operasionalnya. Maka untuk jangka menengah, Apindo meminta pemerintah melakukan evaluasi pelaksanaan UMP di lapangan. ”UMP harus taat azas, kepentingan pengusaha juga harus diakomodasi,” papar Djimanto. Selain itu, perlu dilakukan survei yang akurat dan komprehensif mengenai kemampuan perusahaan. Bila ternyata UMP bisa mengancam kelangsungan perusahaan, kata dia, maka sebaiknya UMP ditinjau kembali. Dia menjelaskan pada 31 Oktober 2001, Gubernur DKI Jakatra Soetiyoso menetapkan keputusan UMP 2002 DKI sebesar Rp 591.262. Sementara, pada 2001 UMP DKI Jakarta sebesar Rp 426.220. Berarti, kata Djimanto, kenaikan yang terjadi lebih dari 38 persen. Karenanya Apindo mengajukan usul UMP 2002 sebesar Rp 490.000, yaitu 15 persen lebih tinggi dari UMP 2001. Pada dasarnya, lanjut Djimanto, Apindo menyetujui kenaikan UMP namun harus tetap logis. Demi kelangsungan usaha dan perluasan lapangan kerja maka Apindo meminta UMP tidak melebihi Rp 490.000. (Hilman Hilmansyah-Tempo News Room)

Berita terkait

Jasa Marga Mulai Lakukan Perkerasan Jalan di Ruas Tol JORR Non S

1 detik lalu

Jasa Marga Mulai Lakukan Perkerasan Jalan di Ruas Tol JORR Non S

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan pemeliharaan perkerasan jalan di ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Non S sejak hari ini

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

22 menit lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Cegah Sindikat Joki UTBK SNBT, UPN Jatim Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

47 menit lalu

Cegah Sindikat Joki UTBK SNBT, UPN Jatim Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

Cara UPN Jatim tangkal joki UTBK.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

53 menit lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

53 menit lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

53 menit lalu

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian

Baca Selengkapnya

Kemenag Rilis Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei

1 jam lalu

Kemenag Rilis Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei

Kementerian Agama atau Kemenag hari ini merilis jadwal pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

1 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

1 jam lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya