Pendapatan Anjlok, Pedagang Kaki Lima di Monas Menjerit  

Reporter

Senin, 29 Juni 2015 19:02 WIB

Pedagang mulai menempati lokasi relokasi pedagang kaki lima monas di Food & Culture Park Lenggang Jakarta, lapangan parkir IRTI Monas, Jakarta, 6 Mei 2015. Sebanyak 339 pedagang akan direlokasi di tempat ini. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pria berjaket hijau itu tampak tergesa-gesa menarik lorinya. Peluhnya bercucuran membasahi dahi dan pipi di siang puasa, Minggu (28 Juni 2015). Sesekali tangan pria asal Pamekasan, Madura, ini menyekanya.

"Capek kalau terus diuber-uber anggota Polisi Pamong Praja begini,” kata Alwi, pria itu, di tengah napas terengah.

Siang itu, Alwi dan puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di IRTI Monumen Nasional lari tunggang-langgang karena serombongan polisi berpatroli ke sana. Sejak pertengahan bulan, pemerintah melarang pedagang berjualan di Monas karena sudah ada kios Lenggang Jakarta.

Bukannya lari keluar dari kawasan IRTI, para pedagang tersebut justru lari menuju tempat kuliner Lenggang Jakarta. Untuk menghindari kejaran petugas, mereka menitipkan dagangannya kepada rekan-rekannya yang memiliki kios di sana.

Bahkan beberapa penjual minuman, seperti Alwi, langsung memasukkan beberapa botol minuman ringannya ke dalam karung yang sudah tersedia di sana.

Alwi menjelaskan, sejak Lenggang Jakarta diresmikan, polisi praja kerap merazia pedagang yang dianggap ilegal. Alhasil, pendapatan mereka terjun bebas.

"Paling hanya Rp 30 ribu sehari," tutur laki-laki 32 tahun ini.Sebetulnya berdagang seperti Alwi tak rugi, karena dia membayar ke penyuplai setelah barang yang diambilnya terjual.

Saat sedang berbincang itu, telepon Alwi berdering. Istrinya mengabarkan bahwa Monas sudah aman karena polisi sudah berlalu.

“Kami sesama pedagang harus terus berkoordinasi," ujarnya sambil menarik lorinya masuk kembali ke kawasan IRTI Monas. Kepala Kepolisian Jakarta Pusat Yadi Rusmayadi mengatakan anggotanya harus kucing-kucingan saat merazia pedagang.

“Untuk akhir pekan, kami mengerahkan 400 personel," tuturnya.

Koordinator Keamanan Lenggang Jakarta, Nur Miyanti, menyesalkan razia tak berkoordinasi dengannya.

“Kalau tahu, saya bisa kerahkan anak buah berjaga di pintu masuk Lenggang Jakarta,” kata dia.

Petugas akan melarang pedagang menitipkan barangnya ke pedagang Lenggang. Untuk menjaga keamanan Lenggang Jakarta, terdapat 26 petugas keamanan yang dibagi dalam dua shift.

BISNIS.COM

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

30 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

57 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya