Hebat, Pisang Indonesia Tembus Pasar Jepang

Reporter

Senin, 29 Juni 2015 18:52 WIB

TEMPO/Ramdani

TEMPO.CO, Jakarta - Produk buah lokal Indonesia berhasil menembus pasar Jepang di mana untuk pertama kalinya sejak penandatanganan kerja sama Indonesia-Jepang dalam Economic Partnership Agreement (IJEPA) tahun 2008, produk pisang dalam negeri mulai memasuki pasar Negeri Sakura tersebut.

"Baru tahun ini Indonesia dapat memanfaatkan kuota pisang sebanyak seribu ton per tahun dengan tarif nol persen. Keberhasilan ini merupakan pencapaian penting mengingat pasar produk pertanian Jepang sangat ketat," kata Duta Besar RI untuk Jepang Yusron dalam siaran pers yang diterima Antara, Senin.

Yusron menambahkan, Jepang menerapkan standar mutu dan kesehatan yang sangat tinggi untuk impor produk pertanian, dan dengan masuknya buah pisang ke pasar Jepang tersebut maka keberhasilan tersebut merupakan pengakuan tingginya standar kualitas produk buah Indonesia, khususnya pisang.

Total konsumsi buah Jepang saat ini tercatat sekitar 5,4 juta ton per tahun dan 1,8 juta ton di antaranya adalah buah impor. Pasar buah impor Jepang didominasi oleh pisang sebanyak satu juta ton per tahun dan nanas 200 ribu ton per tahun.

Dari total pisang impor, brand yang paling banyak dikonsumsi adalah Dole, Sumifru, Delmonte, dan Chiquita. Impor untuk kedua jenis buah tersebut mencakup 65 persen total impor buah Jepang. Oleh karena itu, Yusron mendorong eksportir Indonesia untuk terus menjaga kualitas produknya sehingga dapat mewujudkan target peningkatan pangsa pasar ekspor Indonesia.

"Keberhasilan ini juga dapat berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan para petani buah Indonesia," ujar Yusron.

Untuk produk buah lainnya seperti nanas, Jepang mengimpor hampir 100 persen dari Filipina dengan brand Dole dan Delmonte. Namun, saat ini Indonesia sudah mengekspor nanas ke Jepang dengan pangsa pasar sekitar 20 persen, di mana nilai ekspor pisang dan nanas Indonesia tahun 2015 diperkirakan mencapai US$ 15 juta dolar AS.

"Kita harapkan pencapaian di sektor pisang dan nanas ini akan diikuti produk buah-buahan lainnya," tambah Yusron.

Sementara itu, Atase Perdagangan (Atdag) RI di Jepang Julia menyampaikan bahwa bisnis impor produk pisang Cavendish sangat menjanjikan di pasar Jepang. Sebab, pasokan pisang dari Filipina mulai berkurang karena negara itu sering dilanda bencana alam angin topan dan banjir.

Untuk menaikkan ekspor ke Jepang, juga dilakukan melalui pertemuan dengan importir di Jepang, Transpacific Foods Japan Co Ltd, yang dalam pertemuan tersebut dibahas upaya untuk terus meningkatkan pangsa pasar produk pertanian Indonesia di Jepang.

Untuk tahun 2015, Transpacific Foods Japan Co Ltd berencana akan mengimpor pisang Cavendish dari PT Nusantara Tropical Farm (NTF) sebanyak 8.147 ton dan nanas sebanyak 1.673 ton.

Saat ini sebanyak 96 persen pasar pisang di Jepang masih dikuasai Filipina, dan Indonesia akan menargetkan 10-15 persen pangsa pasar Jepang. Konsumsi per kapita pisang di Jepang rata-rata 7-8 kilogram per tahun atau 50 buah setahun dan sebanyak 80 persen dikonsumsi oleh rumah tangga.

ANTARA

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

5 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

18 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

20 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

1 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

1 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

1 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya