Migrasi Bertahap Kartu ATM & Debit Ke Teknologi Chip

Reporter

Rabu, 24 Juni 2015 00:20 WIB

AP/Elaine Thompson

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia sedang mengkaji implementasi migrasi kartu debit dan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dari teknologimagnetic stripe ke teknologi chip akan dilakukan secara bertahap.

Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan untuk bermigrasi ke teknologi chip, bukan hanya aspek kartu yang diperhatikan, namun juga mesin ATM serta electronic data capture (EDC).

"Semuanya mesti siap. Ada kemungkinan akan dilaksanakan secara bertahap per sektor, bisa mesin ATM dulu misalnya. Mesin ATM kan enggak banyak, EDC ada ratusan ribu, kartunya sendiri sekitar puluhan juta," katanya di Jakarta, Senin (22 Juni 2015).

Adapun hingga saat ini, Ronald menjelaskan Bank Sentral masih mengkaji permintaan industri perbankan untuk memundurkan waktu pelaksanaan migrasi kartu ATM dan kartu debit ke teknologi chip.

Menurutnya banyak hal yang perlu dikaji seperti kemampuan bank dan kemampuan produsen kartu untuk mencetak kartu ATM dan debit dengan chip. Selain itu, BI juga mengkaji supaya ke depannya migrasi kartu ke teknologi chip ini tidak bermasalah secara hukum yang mengakibatkan adanya tuntutan.

"Migrasi ini juga tantangannya beda dengan migrasi kartu kredit yang menggunakan personal identification number (PIN). Kalau kartu kredit bisa diberi kartu baru saat perpanjangan, sedagkan kartu debit dan ATM berlaku terus sampai ada masalah," ucapnya.

Ronald juga menyebut bank-bank besar telah siap melaksanakan migrasi kartu kredit dan debit ke teknologi chip. Sedangkan bank-bank kecil relatif belum siap.

Kepala Departemen Kebijakan dan Sistem Pembayaran BI Eni V. Panggabean mengakui proses migrasi kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dan kartu debit dari teknologi magnetic stripe ke teknologi chip membutuhkan waktu yang cukup panjang. Sementara itu, dalam peraturan BI (PBI) No.16/1/2014 tentang Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran disebutkan bahwa bank-bank harus mulai menggunakan teknologi chip per 1 Januari 2016.

"Namun, dalam pelaksanaannya ada proses sertifikasi mesin ATM yang dilakukan oleh lembaga khusus dan cukup rumit," ujarnya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya