Program Kemitraan BUMN Bisa Turunkan Bunga Kredit  

Reporter

Selasa, 16 Juni 2015 12:11 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mengusulkan opsi penggunaan dana program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) milik badan usaha milik negara untuk menurunkan bunga kredit usaha rakyat (KUR) ke besaran yang setara dengan pinjaman bagi korporasi.

Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Agus Muharam mengatakan penggunaan dana itu bisa menekan bunga kredit usaha rakyat dari 21 persen menjadi 12 persen.

“Kalau bunga KUR mau diturunkan, harus dari cross subsidi, dan bisa diturunkan melalui dana PKBL. Daripada PKBL disalurkan BUMN, lebih baik menjadi subsidi bunga, sehingga kalau perlu ditekan lagi di bawah 12 persen,” ujar Agus di Jakarta, Senin, 15 Juni 2015.

Adapun sumber dana PKBL berasal dari penyisihan 2 persen dari laba bersih masing-masing BUMN setiap tahun. Agus mengungkapkan, dengan opsi penggunaan dana PKBL ini, pemerintah tak perlu mengambil langkah yang membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk menyubsidi bunga.

Menurut Agus, sebagai tahap awal, pemerintah bisa menggunakan dana PKBL dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang ditunjuk menjadi agen penyalur KUR. Jika dana PKBL dari tiga bank kategori bank umum berdasarkan kegiatan usaha 4 tersebut dinilai kurang, Agus mengungkapkan, pemerintah bisa menggunakan dana dari BUMN lain, seperti PT Permodalan Nasional Madani (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

BISNIS.COM

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

10 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

14 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

7 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya