HIPMI Menilai Aturan Perbankan Tak Untungkan Pengusaha Kecil

Reporter

Editor

Jumat, 1 Agustus 2003 09:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Peraturan-peraturan perbankan yang berlaku saat ini dinilai kalangan pengusaha sangat memberatkan pelaku ekonomi baru terutama dalam hal peminjaman modal. "Contohnya UU Perbankan Nomor 7 tahun 1992 yang mengharuskan adanya jaminan bagi pengusaha yang beresiko tinggi," kata Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Muhammad Lutfi kepada wartawan sebelum menandatangani kerjasama pemberian fasilitas kredit usaha kecil menengah (UKM) dengan Bank Danamon, di kantor Bank Danamon, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (19/3) siang. Lutfi menjelaskan bahwa aminan yang harus diberikan pengusaha sebesar 110-150 persen dari pinjaman. Peraturan ini sangat memberatkan karena para pelaku ekonomi baru biasanya pengusaha beresiko tinggi. "Kalau punya duit 110-150 persen, pelaku ekonomi baru mendingan tidak meminjam uang kepada bank," katanya. Setelah 10 tahun Undang-Undang itu berlaku, menurut Lutfi, pelaku ekonomi baru tidak lagi tergantung daripada modal perbankan. "Akhirnya yang terjadi bukan peningkatan dari kecil ke menengah, menengah ke besar, justru sebaliknya dari menengah ke kecil dan kecil ke mikro," ujarnya. Menurut Lutfi, terobosannya yang dilakukan Bank Danamon adalah adanya sistem yang namanya scoring yang diterapkan di UKM Center bank itu. Dengan sistem ini pengusaha mendapatkan jaminan, karena lembaga ini seperti bertindak sebagai perum penjaminan. "Sehingga bank tidak melanggar peraturan perbankan dan kita mendapatkan bantuan kredit," katanya. Meski demikian, Lutfi mengusulkan perlunya regulasi perbankan yang baru yang berpihak bagi penciptaan pelaku ekonomi baru dan kelas menengah baru. Dia mencontohlkan seperti awal tahun 80-an di Malaysia, juga diciptakan suatu kebijakan baru oleh pemerintah Malaysia untuk menciptakan pelaku ekonomi baru. Di negara ini, kata dia, kepada pengusaha kecil disiapkan suatu kredit khusus, dengan jaminan jika sampai terjadi sesuatu, kredit dibayar dari APBN. Kita harus berpikiran pada format yang sama," ungkap Lutfi. Ketika ditanya apakah program penurunan suku bunga tidak menguntungkan pengusaha, dia mengatakan hal itu tidak cukup. Tapi juga, kemudahan pengusaha untuk mengakses dana kepada modal baru ikut berperan. "Kalau masalah suku bunga, berapa saja sebenarnya kami makan. Tetapi permasalah ke depan ini adalah bagaimana perbankan dapat lebih aktif dan terpadu dalam memberikan kreditnya ke masyarakat," kata Lutfi. Dia juga mengungkapkan bahwa di Indonesia kredit industri perbankan yang diberikan hanya 20 persen dari Pendapatan Domestik Bersih (PDB). Sedangkan di negara-negara lain jumlahnya lebih besar. Menurut dia, di Singapura besarannya mencapai 105 persen, Malaysia 130 persen, Korea sampai 150 persen. Sebenarnya bank-bank kita ini over liquid, tapi tidak dapat menyalurkan dananya kepada masyarakat," katanya. (Sam Cahyadi Tempo News Room)

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 menit lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

8 menit lalu

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

Laga Piala Thomas dan Piala Uber berlangsung di Chengdu High-tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, Cina, sejak 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

17 menit lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

19 menit lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

Review Film Abigail: Horor Thriller Penculikan Vampir Dibalut Komedi dan Drama

21 menit lalu

Review Film Abigail: Horor Thriller Penculikan Vampir Dibalut Komedi dan Drama

Film Abigail bercerita tentang kawanan penculik menangkap seorang putri balerina, anak seorang tokoh dunia bawah tanah yang kuat

Baca Selengkapnya

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

21 menit lalu

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

Menteri PNRB Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa seleksi CASN tidak bisa karena berdasar amanat Undang-undang 20/2023 harus selesai Desember ini.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

26 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

27 menit lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

27 menit lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Mufasa: The Lion King Tayang Akhir Tahun Ini, Kilas Balik Kehidupan Ayah Simba

27 menit lalu

Mufasa: The Lion King Tayang Akhir Tahun Ini, Kilas Balik Kehidupan Ayah Simba

Live-action Mufasa: The Lion King mengikuti kisah perjalanan hidup Mufasa sebagai anak singa yatim piatu, tersesat dan sendirian sebelum jadi raja.

Baca Selengkapnya