Sapi Ongole Bojonegoro Ditetapkan Jadi Bibit Unggul

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 11 Juni 2015 11:36 WIB

Petugas menggiring sapi kurban sumbangan SBY dan Boediono menuju tempat penampungan sementara di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, 4 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Bojonegoro - Pemerintah Pusat lewat Kementerian Pertanian menetapkan sapi peranakan Ongole (PO) sebagai bibit unggul Indonesia. Sapi warna putih dan relatif tahan cuaca panas ini, akan dikembangbiakkan dan bibitnya disebarluaskan di seluruh Indonesia.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Subekti mengatakan, penetapan sapi Ongole sebagai bibit unggul nasional sebagai sebuah kebanggaan. Menurutnya, ini buah kerja keras para peternak di Bojonegoro yang memelihara sapi lokal ini, jadi dikenal di Tanah Air. ”Kami menyambut gembira,” ujar Subekti pada Tempo, Kamis 11 Juni 2015.

Menurut Subekti, sapi jenis Ongole dikembangbiakkan di Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo atau sekitar 44 kilometer dari Kota Bojonegoro. Di Kecamatan Tambakrejo sendiri populasi sapi Ongole lebih dari 7.000 ekor dan tersebar di sejumlah desa. Terbesar populasinya berada di Desa Napis ada sekitar 2000 ekor.

Pengembangbiakan dilakukan secara tradisional di mana masyarakatnya sebagian besar memelihara sapi jenis ini. Sedangkan tim untuk konsultan berada di bawah pengawasan Institut Pertanian Bogor untuk 2014-2015 ini. Sebelumnya tim konsultan peternakan berasal dari Universitas Brawijaya, Malang.

Di Desa Napis, lanjut Subekti, juga terdapat Koperasi Serba Usaha Lembu Seto. Koperasi ini mempunyai fasilitas berupa kandang sapi, lengkap dengan fasilitas untuk mengawinkan sapi. Ada juga pembuatan pupuk organik dari bibit sapi. Pengembangbiakan warga telah dimulai tahun 2007 silam. “Kini, terus berkembang usahanya,” ujarnya.

Data di Kecamatan Tambakrejo menyebutkan, Desa Napis memiliki 11 dusun dan 60 Rukun Tetangga. Sebagian besar, lokasinya di pinggir hutan yang luasnya mencapai 3.300 hektare milik Perhutani. Dengan ketersediaan areal hutan, dianggap cocok untuk lahan pengembalaan hewan ternak.

Selain itu, warga Desa Napis, juga suka beternak. Terutama jenis sapi lokal Jawa warna putih. Ketersediaan lahan pengembalaan di hutan, serta tanaman rumput, jerami, yang memungkinkan, hewan ternak secara ekonomis bisa menghasilkan. Dan pada 2007, satu desa yang berjumlah sekitar 1.300 kepala keluarga itu rata-rata memelihara satu ekor sapi lokal Jawa. Populasi sapi lokal, ketika itu sekitar 2.100 ekor.

Kepala Kandang kelompok peternak sapi Lembu Seto, Desa Napis, Budi Hartono mengatakan, pertengahan bulan Juni ini Desa Napis akan dikunjung tim dari Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian. Tujuannya, di antaranya memfasilitasi penetapan Desa Napis sebagai kawasan percontohan bibit sapi Ongole tingkat nasional. “Ini sesuatu yang menyenangkan,” ujarnya.

SUJATMIKO



Berita terkait

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

13 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Tangan Bionik dari Undip Dipakai Prajurit TNI, Prakiraan Cuaca, Laporan Bebas Sangkar

24 Februari 2024

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Tangan Bionik dari Undip Dipakai Prajurit TNI, Prakiraan Cuaca, Laporan Bebas Sangkar

Topik tentang tangan bionik buatan peneliti dari Universitas Diponegoro dipakai prajurit TNI menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Eksklusif, Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia: Selandia Baru dan Israel di Daftar Atas, Indonesia Urutan 7

23 Februari 2024

Eksklusif, Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia: Selandia Baru dan Israel di Daftar Atas, Indonesia Urutan 7

Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia memberikan gambaran penting tentang progres yang ada saat ini, yang menunjukkan skor rata-rata yang rendah.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Harvick Qolbi Mendorong Sorong Jadi Lumbung Ternak

29 Desember 2023

Harvick Qolbi Mendorong Sorong Jadi Lumbung Ternak

Wakil Menteri Pertanian dorong pengembangan peternakan sapi potong di Sorong, Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Daging Sapi Australia dan Lokal

1 Desember 2023

Perbedaan Daging Sapi Australia dan Lokal

Perbedaan daging sapi Australia dan lokal disebabkan oleh genetik, pakan, hingga kawasan peternakan.

Baca Selengkapnya

Emisi CO2 Sistem Pangan Peternakan Jadi Sorotan COP28 di Dubai

29 November 2023

Emisi CO2 Sistem Pangan Peternakan Jadi Sorotan COP28 di Dubai

Negara-negara didesak untuk mengekang industri peternakan untuk mencapai tujuan iklim.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku

23 November 2023

Tingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku

Kunjungan Mentan Andi Amran Sulaiman ke BBIB Singosari, guna mendorong peningkatan produktivitas semen beku ternak sehingga populasi ternak Indonesia dan susu.

Baca Selengkapnya

PT Berdikari Buka Lowongan Kerja untuk Jurusan Peternakan dan Kedokteran Hewan, Simak Persyaratannya

5 November 2023

PT Berdikari Buka Lowongan Kerja untuk Jurusan Peternakan dan Kedokteran Hewan, Simak Persyaratannya

Salah satu perusahaan BUMN, PT Berdikari (Persero) sedang membuka lowongan kerja untuk posisi Farm Officer.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Sebut Tren Pencapaian Ditjen Peternakan 1 Tahun Terakhir Cukup Baik: Tapi Masih Banyak PR

22 September 2023

Syahrul Yasin Limpo Sebut Tren Pencapaian Ditjen Peternakan 1 Tahun Terakhir Cukup Baik: Tapi Masih Banyak PR

Syahrul Yasin Limpo menyebut Kementan memiliki banyak program unggul serta layanan kredit usaha rakyat yang bisa diakses para peternak.

Baca Selengkapnya