Mahasiswa : BBM Naik untuk Kepentingan Koruptor

Reporter

Editor

Rabu, 28 September 2005 18:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Unjuk rasa menentang rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 Oktober terus berlangsung. Rabu (28/9) siang di depan Istana Negara, hampir 2 ribu mahasiswa melakukan demonstrasi selama 3 jam.Di Medan Merdeka Selatan, mahasiswa terbagi dalam dua kelompok. Satu kelompok sebagai kumpulan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jakarta di sisi timur, dan kelompok lain mengatasnamakan gerakan mahasiswa, front nasional, dan forkot di sebelah barat.Suara mereka sama, menolak kenaikan harga BBM. Sebuah spanduk putih terbentang bertuliskan: SBY-JK: Sudah Banyak Yang Jatuh Korban. Poster lainnya berbunyi, BBM Naik Tinggi, Susu Tak Terbeli, SBY-JK Tarik Subsidi, Karmi Kurang Gizi, Hari Gini Naik BBM? Turun Aja, Loe...Dalam pernyataan sikapnya, Forkot menyatakan BBM tidak harus naik. Mereka berpendapat, "Lucu jika rakyat di sebuah negara penghasil minyak harus kesulitan mendapatkan minyak, sama lucunya dengan pepatah: ayam mati kelaparan di lumbung padi.Selain itu, mahasiswa mengecam asumsi penetapan subsidi BBM berdasarkan selisih antara harga jual premium di Singapura yang Rp 5.700/liter dan Rp 2.400/liter di Indonesia. "SBY tak mau secara jujur berbicara dan membandingkan pendapatan per kapita antara Indonesia, Singapura, dan negara-negara lain. Yang dibandingkan hanya harga BBM, bukan tingkat upah,"ujar mahasiswa dalam selebarannya. Mereka menuding, kenaikan harga BBM karena kepentingan kapitalisme global dan kepentingan para koruptor. "Saatnya, rakyat membaut perhitungan dengan SBY-JK," teriak seorang orator.Mahasiswa menolak tegas tudingan aksi mereka ditunggangi partai politik yang ingin berkuasa pada periode mendatang, sebagaimana sinyalemen Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Syamsir Siregar. "Kami membantah keras tuduhan itu. Kami bergerak berdasarkan aspirasi rakyat dengan melihat keadaan sekarang. Sebagai kelompok intelektual, kami adalah garda depan perjuangan rakyat," kata Donny Suherman, mahasiswa YAI Salemba kepada Tempo.Jojo Raharjo

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

14 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

14 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

14 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

42 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya