Becak Motor Roda Tiga Bidik Jalanan Amerika Serikat

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 25 Mei 2015 07:52 WIB

Wisatawan asing menggunakan becak bermotor di Pulau Weh, sabang, Aceh. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Tuk-tuk bisa dijumpai di mana-mana di Asia, berbondong-bondong menembus jalanan sibuk di Bangkok, New Delhi, dan Beijing. Sekarang, sebuah perusahaan yang memproduksi tuk-tuk, becak motor roda tiga yang mengangkut massa lebih dari setengah abad-membidik jalanan di Amerika Serikat (AS).


The Tuk Tuk Factory, berbasis di Amsterdam, telah menandatangani kesepakatan lisensi dengan eTuk USA yang berbasis di Denver untuk memungkinkan perusahaan memproduksi dan menjual versi elektrik dari kendaraan itu.

Pendiri perusahaan berharap versi kendaraan yang ramah lingkungan, tidak bising, tidak menimbulkan polusi umum di Asia dan Amerika Selatan, akan menjadi tren moda transportasi yang keren bagi pendudukan urban dan turis di penjuru negeri.

Ini masih terlalu dini untuk tahu apakah orang Amerika akan menyukai tuk-tuk, tapi Michael Fox, direktur pemasaran dan penjualan untuk eTuk USA mengatakan perusahaan telah menjual kendaraan di seluruh negeri kepada perorangan, perusahaan marketing dan penjual makanan dengan harga antara 16.950 dolar AS (sekitar Rp222.655.125) dan 25 dolar AS (sekitar Rp328.399.875). tergantung bagaimana mereka dikostumisasi.

Tiga partner lain dari perusahaan: eTuk Denver, meluncurkan jasa shuttle panggil dan minta di pusat kota Denver setelah mendapat persetujuan dari Komisi Kegunaan Publik Colorado, yang mengatur jasa persewaan transportasi.

Jasa itu merupakan anggota terbaru dalam bidang pilihan transportasi yang kian ramai termasuk becak, jasa berbagi mobil seperti Uber dan Lyft serta taksi golf-cart.

Sama seperti jasa berbagi mobil, tuk-tuk mendapat tentangan dari beberapa perusahaan taksi dan operator shuttle lain dan meningkatkan kekhawatiran akan keselamatan kendaraan.

Terry Bote, seorang juru bicara, mengatakan beberapa perusahaan taksi dan shuttle dapat membatasi di mana tuk-tuk bisa beroperasi, jenis apa dan berapa banyak kendaraan yang bisa digunakan dan bagaimana penumpang bisa diangkut.

Namun meski dengan pembatasan itu, Fox mengatakan jasa layanannya dan melengkapi sistem bus dan light rail di Denver. Dia menekankan konsep "mil terakhir", sebuah istilah yang digunakan perencana urban untuk mendeskripsikan sulitnya orang menjangkau tempat-tempat seperti stasiun kereta atau depot bus ke tujuan akhir.

Karena tuk-tuk diklasifikasikan sebagai sepeda motor oleh pemerintah federal, pengendara harus mengenakan alat pelindung mata dan dan memiliki SIM. Orang di bawah 18 tahun juga harus menggunakan helm.

Namun perwakilan negara bagian Paul Rosenthal mengatakan persyaratan seperti itu tidaklah masuk akal untuk kendaraan yang melakukan perjalanan jarak pendek dan kecepatan rendah.

Pada tanggal 4 Mei, pembuat kebijakan meloloskan rencana undang-undang Rosenthal untuk meluncurkan motor roda tiga itu dengan kaca depan, sabuk pengaman, dan kecepatan maksimal 25 mil per jam. Tiap model shuttle juga harus melalui inspeksi standar kendaraan komersial untuk memastikan mereka sesuai dengan standar keamanan federal. Demikian dilansir AFP.



ANTARA

Berita terkait

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

54 hari lalu

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

1 Maret 2024

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.

Baca Selengkapnya

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

23 Februari 2024

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Chery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia

17 Oktober 2023

Chery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia

Chery menilai Indonesia sebagai pasar potensial di masa mendatang, termasuk untuk mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia

14 Agustus 2023

Mengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia

lima pameran otomotif terbesar di dunia yang jadi etalase produsen kendaraan

Baca Selengkapnya

Kisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor

6 Agustus 2023

Kisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor

Soichiro Honda pendiri Honda Motor ini hanya lulusan SD ketika ia mulai mendalami otomotif. Kariernya dimulai menjadi penjaga anak majikan.

Baca Selengkapnya

AEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik

25 Juli 2023

AEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik

Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) dilaporkan siap untuk memajukan industri kendaraan listrik di Indonesia. Simak selengkapnya di sini:

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies

18 Juli 2023

Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies

Kemenperin telah meresmikan High Tech Mold and Dies Centre di sekitar KawasanPanasonic Gobel di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Studi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir

15 Juli 2023

Studi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir

Sebuah studi dari S&P Global Mobility mengungkapkan bahwa krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif dunia akan segera berakhir.

Baca Selengkapnya