Industri Besi dan Baja Prioritas Industri di Indonesia

Reporter

Jumat, 22 Mei 2015 00:04 WIB

HARGA BAJA - Seorang petugas melintas diantara jejeran tumpukan baja kontruksi di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Pelindo IV Makassar, Sulsel, Rabu (7/3). Harga baja nasional diperkirakan akan terus mengalami kenaikan setelah tertahannya 2.800 kontainer berisi impor bahan baku baja berupa besi tua di pelabuhan Tanjung Priok sejak awal Februari 2012, picu kenaikan harga konstruksi dan perumahan. TEMPO/Iqbal Lubis\

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin meresmikan pabrik pelapisan pipa dan laboratorium services PT. Bakrie Pipe Industries di Bekasi, Jawa Barat, dan menyebut industri besi dan baja sebagai salah satu industri prioritas di Indonesia.

"Perusahaan ini menjadi salah satu pendukung industri lain. Hal ini mengingat industri besi dan baja merupakan salah satu industri prioritas yang penting bagi pengembangan industri yang ada," kata Menperin dalam sambutan peresmian perusahaan tersebut, Kamis.

Ia mengatakan, besi dan baja merupakan bahan baku dasar bagi industri seperti galangan kapal, industri sektor oil and gas, alat berat, otomotif dan elektronika.

"Industri besi dan baja juga menjadi pendukung utama dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia, yang saat ini sedang berkembang seperti pembangunan jalan, bandara, pelabuhan, rel kereta api dan fasilitas lainnya," kata Saleh Husin.

Penambahan lini produksi berupa pelapisan pipa serta pengembangan laboratorium services, diharapkan Menperin dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sehingga semakin diterima pasar domestik dan internasional.

PT Bakrie Pipe Industries mampu memproduksi pipa baja las lurus dengan kapasitas 300.000 ton dan menyerap tenaga kerja 550 orang.

Saat ini tercatat sebanyak 352 perusahaan industri baja nasional yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, dan menyerap 200.000 tenaga kerja, dengan kapasitas produksi 14 juta ton per tahun.

Ekspor baja sendiri pada 2014 mencapai 2,23 miliar dolar AS atau naik 16,91 persen dibandingkan tahun sebelumnya senilai 1,91 miliar dolar AS.

Sedangkan nilai impor baja pada tahun lalu tercatat sejumlah 12,58 miliar dolar AS, yang berarti turun 0,19 persen dibandingkan 2013 senilai 12,6 miliar dolar AS.

Di sisi lain, kebutuhan baja domestik terus meningkat dari 7,4 juta ton pada 2009, menjadi 12,7 juta ton pada 2014, dan diprediksi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Oleh karena itu, untuk memenuhi permintaan baja domestik dan menghindari ketergantungan yang tinggi terhadap baja impor, produsen baja dalam negeri perlu terus meningkatkan kualitas dan kapasitas produksinya," kata Menperin.

ANTARA

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

2 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

48 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

49 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

24 Desember 2023

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

Kementerian ESDM mengatakan bahwa pengawasan kepatuhan K3 industri smelter nikel wewenang Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya