Disperindag Jabar Usut Temuan Beras Plastik

Reporter

Rabu, 20 Mei 2015 06:15 WIB

Pembeli sedang memperhatikan kualitas beras lokal di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 20 Februari 2015. Melalui berbagai langkah yang tengah ditempuh pemerintah, produksi padi tahun depan sebesar 73,4 juta ton gabah kering giling (GKG) akan tercapai. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat akan segera melakukan penelusuran dari temuan adanya sebuah kios penjualan beras yang diduga dibuat berbahan baku sintetis, di Pasar Mutiara Gading, Kecamatan Mustikajaya, Bekasi.

"Kami kaget karena beras plastik ditemukan di Bekasi Timur dan kami akan segera melakukan penelusuran dari temuan tersebut," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Ferry Sofwan, di Bandung, Selasa.

Menurut dia, dengan adanya temuan beras sintetis di Jawa Barat maka masyarakat diimbau agar waspada dan diminta segera melapor jika menemukan beras tiruan tersebut.

"Kami bersyukur sudah diketemukan. Sehingga ini artinya sudah tertangkap dan ketahuan, jadi bisa kami telusuri," ujarnya.

Pihaknya mengaku menerima informasi soal beras sintetis di Bekasi tersebut dari media sosial.

"Kemudian kami berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan untuk mencari tahu keberadaan beras itu," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan jajaran kepolisian mengingat keberadaan beras sintetis akan sangat merugikan konsumen.

"Konsumen perlu dilindungi. Beras kok dicampur plastik. Kan, plastik barang tidak boleh dikonsumsi karena akan sangat berbahaya kepada kesehatan," kata dia.

Kepolisian Sektor Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, menutup sebuah kios penjualan beras yang diduga dibuat berbahan baku sintetis, Selasa, di Pasar Mutiara Gading, Kecamatan Mustikajaya.

"Dari kios itu, kita juga mengamankan seorang penjualnya bernama Sembiring beserta empat orang karyawannya untuk diperiksa sebagai saksi," kata Kapolsek Bantargebang, Kompol Gatot Suyanto, di Bekasi.

Menurut dia, temuan beras tersebut bermula dari laporan seorang warga dan sejumlah kabar yang ditayangkan melalui media sosial Facebook dan Instagram.

"Penutupan kios ini merupakan tindak lanjut laporan masyarakat yang merasa dirugikan dengan peredaran beras tersebut," katanya.

Menurutnya, ada dugaan peredaran beras terkontaminasi bahan sintetis, sehingga pihaknya langsung menelusuri kasus itu dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Mutiara Gading, Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.


ANTARA

Berita terkait

Mendag Jamin Bulog Tetap Serap Gabah dari Petani

27 Februari 2018

Mendag Jamin Bulog Tetap Serap Gabah dari Petani

Menteri Perdagangan mengatakan Bulog pasti menyerap gabah petani.

Baca Selengkapnya

Bulog Diminta Serap Gabah dan Beras Petani Saat Panen Raya

15 Januari 2018

Bulog Diminta Serap Gabah dan Beras Petani Saat Panen Raya

Pemerintah meminta Bulog menyerap beras dan gabah petani pada panen raya.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melambung Tinggi, Mendag Gelar Rapat Mendadak

11 Januari 2018

Harga Beras Melambung Tinggi, Mendag Gelar Rapat Mendadak

Kemendag memanggil Aprindo dan distributor untuk membahas kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Kementan Bantah Stok Beras Kosong

4 Januari 2018

Kementan Bantah Stok Beras Kosong

Kementerian Pertanian menilai produksi Beras dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan sehingga tidak perlu impor.

Baca Selengkapnya

Surplus 300 Ribu Ton Beras Kalbar akan Diekspor ke Malaysia

13 Oktober 2017

Surplus 300 Ribu Ton Beras Kalbar akan Diekspor ke Malaysia

Indonesia akan mengekspor beras untuk Malaysia mulai tahun depan.

Baca Selengkapnya

Toko Tani Indonesia Jual Beras Murah, Hanya Rp 8 Ribu Per Kg

4 Oktober 2017

Toko Tani Indonesia Jual Beras Murah, Hanya Rp 8 Ribu Per Kg

Toko Tani Indonesia menjual beras dengan harga murah untuk menjawab kelangkaan pangan.

Baca Selengkapnya

HET Berlaku, Stok Beras Medium di Pasar Induk Cipinang Langka

25 September 2017

HET Berlaku, Stok Beras Medium di Pasar Induk Cipinang Langka

Beras medium disebut mulai langka semenjak harga eceran tertinggi ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Menteri Amran Klaim Penerapan HET Beras Berhasil

24 September 2017

Menteri Amran Klaim Penerapan HET Beras Berhasil

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim penerapan Harga Eceran Tertinggi beras sejauh ini bebas dari reaksi keras dan gangguan.

Baca Selengkapnya

Tolak Harga Eceran, Pedagang Beras Cipinang Ancam Unjuk Rasa  

5 September 2017

Tolak Harga Eceran, Pedagang Beras Cipinang Ancam Unjuk Rasa  

Pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang berencana menyampaikan keluhannya terhadap pemerintah atas penetapan harga eceran tertinggi beras.

Baca Selengkapnya

BPS: Agustus 2017, Harga Gabah Kering Kembali Naik

4 September 2017

BPS: Agustus 2017, Harga Gabah Kering Kembali Naik

Kenaikan harga gabah kering panen dan gabah kering giling terjadi di tingkat petani maupun di penggilingan.

Baca Selengkapnya