Perlambatan Ekonomi Dikhawatirkan Berefek 'Bola Salju'  

Reporter

Rabu, 6 Mei 2015 22:00 WIB

Presiden Joko Widodo, memberikan penjelasan mengenai peluang investasi di Indonesia untuk para pengusaha Cina dalam acara Indonesia-Cina Economic Cooperation Forum di Beijing, 27 Maret 2015. Presentasi Jokowi dibuka dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. AP/Feng Li

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Bank Central Asia, David Sumual, khawatir perlambatan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2015 berefek bak bola salju. Sampai akhir kuartal I 2015, baik produsen maupun konsumen sama-sama mengerem ekspansi dan konsumsi mereka.

"Saya khawatir ada kemungkinan ini keterusan ngeremnya," kata David saat dihubungi, Rabu, 6 Mei 2015.

Menurut David, salah satu sebab perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I karena perekonomian global juga mengalami perlambatan. Selain itu, belanja pemerintah di kuartal pertama 2015 juga sangat lemah. Pada kuartal pertama tahun lalu, belanja pemerintah mencapai 6 persen, sementara pada kuartal I tahun ini baru 2,2 persen.

"Untungnya pertumbuhan ekonomi kali ini masih tertolong dengan tingginya konsumsi rumah tangga," kata David.

Untuk itu, kata David, pemerintah harus segera menggenjot belanja infrastruktur. Sebab dana masyarakat yang sebelumnya cukup banyak karena adanya subsidi BBM, kini sudah tak ada lagi. Dana itu sudah ditarik oleh pemerintah yang rencananya akan dibelanjakan ke pembangunan infrastruktur.

"Kalau tak segera dibelanjakan dana pemerintah itu, dikhawatirkan malah memperlambat pertumbuhan ekonomi," kata David.

Kemarin, Selasa, 5 Mei 2015, Badan Pusat Statistik merilis angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 mencapai 4,71 persen. Angka itu melambat dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,14 persen. Pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 10,53 persen. Sementara dari sisi pengeluaran dicapai oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,01 persen. Adapun pada tahun ini pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,7 persen.

KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

10 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya