Tumbuh 5,18 Persen, Perekonomian Jawa Timur Mencemaskan  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 5 Mei 2015 19:15 WIB

Pekerja menata kerajinan dari limbah bambu (bonggol), di kawasan Jl. Raya Kebon Agung, Malang, Jawa Timur, 20 April 2015. Limbah Bambu tersebut disulap menjadi kerajinan unik, seperti karakter wajah dan binatang. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya - Perekonomian Jawa Timur selama triwulan I/2015 tumbuh 5,18 persen atau mengalami perlambatan dibandingkan pencapaian tahun lalu pada periode sama sebesar 5,90 persen. "Selama triwulan I/2015, perekonomian tidak sesuai harapan," kata Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur, M. Sairi Hasbullah, di Surabaya, Selasa, 5 Mei 2015.

Penyebabnya, ungkap dia, kenaikan harga berbagai kebutuhan telah menekan daya beli masyarakat pada triwulan I/2015. Kemudian, kondisi perpolitikan yang kurang kondusif juga turut menekan kinerja ekonomi pada awal 2015. "Akibatnya, seluruh sektor mengalami perlambatan pertumbuhan. Bahkan untuk kategori penyediaan listrik dan gas justru mengalami kontraksi sebesar 0,37 persen," katanya.

Ia menjelaskan, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa pendidikan yang mampu mencapai 8,83 persen. Kemudian, diikuti oleh kategori jasa keuangan tumbuh 8,77 persen dan kategori jasa kesehatan serta kegiatan sosial mencapai 8,62 persen. "Namun, di kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan hanya mampu tumbuh sebesar 0,83 persen," katanya.

Di sisi lain, struktur ekonomi Jawa Timur pada triwulan I/2015 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha di antaranya kategori industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 29,76 persen. Berikutnya, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang menyumbang sebesar 14,54 persen. "Lalu, perdagangan besar-eceran serta reparasi mobil-sepeda motor menyumbang sebesar 17,51 persen," katanya.

Ia menyebutkan, apabila dilihat dari segi pengeluaran maka sebagian besar komponen mengalami kontraksi. Akan tetapi, hanya net ekspor antardaerah mengalami pertumbuhan sebesar 103,58 persen, konsumsi rumah tangga naik 4,54 persen, dan pembentukan modal tetap domestik bruto yang mengalami kenaikan 4,42 persen.

"Kalau pengeluaran Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) mengalami kontraksi sebesar 7,71 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah turun 2,27 persen, perubahan inventori turun 92,04 persen, dan ekspor luar negeri turun 1,62 persen," katanya.

Meski begitu, lanjut dia, produk domestik regional bruto (PDRB) Jawa Timur atas harga berlaku mencapai Rp 402,95 triliun atau naik dibandingkan triwulan yang sama pada 2014 yang mencapai Rp 369,412 triliun. Kontribusi terbesar disumbang oleh sektor industri pengolahan sebesar Rp 119,932 triliun.

"Posisi berikutnya, disusul sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor yang mencapai Rp 70,539 triliun dan terbesar ketiga oleh sektor pertanian yang mencapai Rp 58,593 triliun," katanya.

ANTARA

Berita terkait

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

3 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

13 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

18 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

9 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya