OJK Minta Bank Beri Fasilitas Khusus Difabel  

Reporter

Senin, 27 April 2015 18:50 WIB

Ilustrasi penyandang cacat / kaum difabel. REUTERS/Rafael Marchante

TEMPO.CO, Surabaya -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong bank dan pelaku industri jasa keuangan lain agar menyediakan fasilitas khusus bagi kaum difabel. “Prinsip kelayakan kredit yang harusnya menjadi perhatian, seperti cash flow yang baik. Bukan dari fisik,” kata Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan Kusumaningtuti S. Soetiono kepada pers di Surabaya, Senin, 27 April 2015.

Menurut dia, difabel minim akses kredit perbankan. Dari 118 bank dan 200 perusahaan asuransi yang terdaftar, sedikit sekali yang memberi fasilitas bagi penyandang disabilitas. “Dan lokasinya sporadis.”

Kusumaningtuti mengapresiasi beberapa bank yang telah berinisiatif menggunakan fasilitas suara pada mesin anjungan tunai mandiri mereka. Sebab dengan begitu penyandang tunanetra dapat menggunakan ATM secara mandiri. OJK akan terus melakukan sosialisasi kewajiban perbankan agar para difabel terlayani. “Kami mulai dengan mengedukasi dan menambah volunteer.”

Peraturan OJK di antaranya mengatur tentang perlindungan konsumen sektor jasa keuangan. Peraturan itu mewajibkan seluruh pelaku usaha jasa keuangan menyediakan layanan khusus kepada konsumen berkebutuhan khusus. Yang dimaksud dengan konsumen berkebutuhan khusus ialah penderita tunarungu, tunanetra, dan nasabah berusia 60 tahun atau lebih. Layanan khusus yang wajib tersedia di antaranya penyediaan formulir khusus yang menggunakan huruf Braille. Aturan ini berlaku sejak 6 Agustus 2014.

Sementara itu, Pusat Studi Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas Brawijaya Malang mencatat 94 persen difabel di Malang, Mojokerto, dan Surabaya tidak pernah mencatat keuangan mereka. Penelitian yang dilakukan pada 2014 itu menyebutkan hanya 6 persen difabel di daerah tersebut yang memiliki catatan keuangan yang baik.

Sebanyak 51,02 persen dari mereka tidak memiliki tabungan dan sisanya, 48,98, persen memiliki tabungan. “Ini menunjukkan bahwa mereka belum memiliki perencanaan dan pengaturan keuangan dengan baik. Ini tentu sangat memprihatinkan,” kata Ketua PSLD sekaligus pengajar di Unibraw, Slamet Tohari.

Sebanyak 65 persen kaum difabel kesulitan mengakses jasa keuangan. Penyebab tertinggi, sebesar 27,03 persen, ialah ketidakterjangkauan infrastruktur. Karena alasan itu, mereka enggan melakukan transaksi di lembaga jasa keuangan. “Sisanya karena persyaratan yang menyulitkan, disabilitas yang dialami, dan sarana-prasarana yang tak mendukung.”

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

5 menit lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

8 menit lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Polres Bintan Surati Kemendagri untuk Periksa Pj Wali Kota Tanjungpinang Tersangka Pemalsuan Surat Tanah

9 menit lalu

Polres Bintan Surati Kemendagri untuk Periksa Pj Wali Kota Tanjungpinang Tersangka Pemalsuan Surat Tanah

Polda Kepri menjamin penanganan kasus dugaan pemalsuan surat tanah yang melibatkan Pj Wali Kota Tanjungpinang tetap berlanjut,

Baca Selengkapnya

Perjalanan Band Metal Misery Index Hingga Sampai ke Panggung Hammersonic 2024

12 menit lalu

Perjalanan Band Metal Misery Index Hingga Sampai ke Panggung Hammersonic 2024

Misery index menjadi salah satu band metal yang tampil pada hari kedua Festival Hammersonic. Telah melalui perjalanan panjang hingga saat ini.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

20 menit lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

27 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

44 menit lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

54 menit lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

1 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

1 jam lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya