BI Minta Bank Waspadai KPR Bermasalah di Sulsel

Reporter

Senin, 27 April 2015 18:49 WIB

Pekerja mengangkut pasir untuk pengerjaan unit perumahan murah di kawasan Moncongloe, Makassar, 26 Februari 2015. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia meminta kepada perbankan di wilayah Sulawesi Selatan untuk mewaspadai lonjakan kredit bermasalah pada pembiayaan perumahan, terutama untuk tipe di bawah 70 meter persegi.


Causa Iman Karana, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan, mengatakan industri properti di kawasan ini masih sangat menjanjikan karena pertumbuhan ekonomi yang pesat serta kebutuhan perumahan yang sangat tinggi.


Tingginya potensi tersebut, lanjutnya, mendorong perbankan untuk meningkatkan portofolio kredit pemilikan rumah (KPR) yang mencapai Rp12,27 triliun pada akhir Maret 2015. “Portofolio KPR di Sulsel meningkat 8,42 persen bila dibandingkan dengan setahun sebelumnya,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin 27 April 2015.


Bila dirinci, KPR didominasi oleh pembiayaan rumah dengan tipe di bawah 70m2 dengan nilai Rp7,93 triliun, meningkat 8,81 persen dari setahun sebelumnya. Adapun rumah di atas 70m2 memiliki outstanding KPR Rp4,33 triliun, meningkat 7,33 persen dari setahun lalu.


Namun, data BI menunjukkan terjadi lonjakan kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) pada rumah tipe di bawah 70 m2, yang mencapai 4,17 persen. “Memang masih di bawah ambang 5 persen, tetapi ada kecenderungan peningkatan,” jelasnya.


Advertising
Advertising

Causa menduga peningkatan NPL pada KPR disebabkan dua kebijakan pada industri pertambangan dan perhotelan. Pertama, larangan ekspor mineral mentah berdasarkan UU 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.


Kebijakan tersebut sempat menyebabkan operasional tambang berhenti beroperasi. Hal tersebut berimbas pada industri turunan tambang, seperti transportasi, logistik, akomodasi dan lain lain juga mengalami penurunan pendapatan.


“Akibatnya repayment capacity dari para pegawai untuk membayar KPR jadi terhambat,” ujarnya.


Adapun kebijakan kedua yang berpengaruh ke KPR adalah himbauan bagi instansi pemerintah dan BUMN untuk tidak melakukan rapat di hotel. Hal ini menyebabkan pendapatan hotel turun signifikan dan berimbas kepada supplier barang dan jasa perhotelan.



Akibatnya, pendapatan para pegawai yang terkait di industri jadi berkurang sehingga pembayaran cicilan KPR pun terhambat. “Selain itu juga ada masalah akibat kenaikan harga BBM yang menurunkan daya beli masyarakat,” jelasnya.


Sementara itu, kenaikan suku bunga KPR yang dipicu oleh naiknya BI Rate sebesar 200 basispoint hingga sempat menyentuh 7,75 persen menurut Causa tidak banyak berpengaruh terhadap NPL.


“Kalau BI Rate pengaruhnya tidak terlalu tinggi karena transmisinya tidak terlalu cepat,” jelasnya.


Causa optimistis NPL di pembiayaan perumahan dapat ditekan setelah industri pertambangan dan perhotelah beroperasi normal. “Itu hanya shock saja karena industri tambang sudah mulai beroperasi dan sudah tidak ada larangan rapat di hotel,” jelasnya.


Sementara itu, Ketua Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) Sulsel Arief Mone mengatakan industri properti di Sulawesi Selatan pada 2015 diyakini bakal tetap cerah dengan kecenderungan pertumbuhan pada segmen hunian menengah ke atas.


Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Sulsel yang diproyeksi berada pada kisaran 7,5-8,5 persen pada tahun ini diyakni bakal diikuti oleh gairah sektor properti yang mampu tumbuh sekitar 15 persen.


"Rumah dengan segmen menengah ke atas cenderung menjadi prioritas bisnis kami di REI, apalagi landed house masih menjadi primadona," ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.



Bisnis.com

Berita terkait

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

1 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

6 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

27 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

35 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

43 hari lalu

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

50 hari lalu

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku belum ada pembicaraan soal program tiga juta rumah yang diusung pemerintah baru.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

52 hari lalu

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk. atau SMF Indonesia membuka lowongan kerja pada bulan ini.

Baca Selengkapnya

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

3 Maret 2024

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

Erick Thohir berharap BTN bisa turut membangun ekosistem pembangunan perumahan yang solutif untuk membantu mengatasi backlog perumahan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

28 Februari 2024

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, dipercaya menjadi Dewan Pembina Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra).

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

30 Januari 2024

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

Sri Mulyani mengatakan saat ini Kementerian Keuangan sedang mengurus regulasinya.

Baca Selengkapnya