Menteri Susi Tutup Investasi Asing Perikanan Tangkap

Reporter

Editor

Sabtu, 25 April 2015 10:10 WIB

MenteriKelautan Dan Perikanan,Susi Pudjiastuti, mengikuti rapat kerja di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, 1 April 2015. Rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI ini diselenggarakan di Gedung Nusantara. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Kelautan dan Perikanan,Susi Pudjiastuti, mengatakan tidak akan membuka pintu bagi investor asing di sektor perikanan tangkap. "Nelayan asing tidak boleh," ujar Susi melalui pesan pendek kepada Tempo, Jumat, 24 April 2015.

Susi menambahkan, sektor perikanan tangkap hanya untuk nelayan Indonesia. Keputusan ini ditempuh untu membenahi persoalan pencurian ikan (illegal fishing) yang selama ini mengakar. "Agar hasil laut kita tidak dieksploitasi asing terus."

Langkah Susi menutup investasi asing di perikanan tangkap semakin kuat dengan bercermin dari kasus kapal MV Hai Fa. Susi meyakini bahwa hampir semua kapal eks asing merupakan pelaku illegal fishing. "kapal eks asing ini 99,99 persen ini pelaku illegal fishing," tegasnya.

Susi berkata, dengan beroperasinya kapal-kapal ini, potensi kerugian dari praktik illegal unreported and unregulated fishing (IUU fishing) sebesar US$30 miliar " US$ 50 miliar per tahunnya."

Susi juga melarang kapal kargo perikanan asing menjadi alat angkut antar pulau. Sebab, dikhawatirkan ikan yang diangkut dibawa langsung ke luar negeri tanpa melewati pelabuhan resmi. Dari main harbour ke luar negeri baru boleh asing.

Investor asing, kata Susi, hanya boleh berinvestasi di sektor hilir seperti pengolahan ikan dan rumput laut. "kita buka investasi di processing seaffod, pasar, pabrik, refinery rumput laut," ujar Susi.



Sementara untuk sektor hulu, perikanan tangkap dan budidaya hanya untuk lokal. Ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan lokal.

Staf Khusus Menteri Perikanan dan Kelautan, Arief Satria mengatakan asing yang berinvestasi di sektor perikanan tangkap tidak memberikan kontribusi yang cukup untuk kas negara. Sebab, selama ini banyak ditemukan perusahaan yang mengemplang pajak.

Arief mencontohkan salah satunya Thailand, merupakan negara yang sangat diuntungkan karena pasokan bahan baku dari Indonesia. Namun, bahan baku tersebut banyak juga yang didapat dengan cara yang ilegal. "Seharusnya pemerintah Thailand harus mampu kendalikan pengusahanya supaya tidak merugikan tetangganya."

Dengan ditutupnya sektor perikanan tangkap, kata Arief, diperlukan insentif untuk membujuk para investor asing masuk ke sektor pengolahan. Menurut dia, pemerintah harus mampu menyediakan insentif berupa infrastruktur yang memadai.

Selain itu, katanya, tax allowance juga dapat diberikan pada satu tahun pertama. " Asing harus ikuti aturan berinvestasi yang baik," ujar dia.

DEVY ERNIS



Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

5 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

15 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

26 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

44 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya