TEMPO Interaktif, Jakarta:Tenaga Kerja Indonesia (TKI) luar negeri yang masuk program perlindungan TKI dari PT Jamsostek masih kecil. Saat ini baru sekitar 244 orang TKI yang masuk dalam program ini dengan biaya 40 dollar AS per orang. Padahal, tahun ini Direktur Operasional PT Jamsotek Tjarda Muchtar menargetkan TKI yang masuk antara 6 hingga 8 ribu orang. "Sebagai lembaga perlindungan TKI, kami menargetkan kepesertaan 6-8 ribu TKI dalam tahun ini, "katanya. Sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi menunjuk PT Jamsostek sebagai salah satu lembaga perlindungan TKI selama bekerja di luar negeri. Salah satu kewajiban PT. Jamsostek adalah menyediakan pengacara untuk membela kepentingan TKI jika bermasalah.Menurut Tjarda, PT Jamsostek memiliki kewajiban memberi ganti rugi jika TKI meninggal, cacat tetap, membayar pengobatan, serta mengganti gaji yang tidak dibayar. Termasuk penyediaan pengacara bagi kepentingan TKI bermasalah di luar negeri.Jamsostek akan bekerjasama dengan Pengacara Todung Mulya Lubis dan Midroc. Midroc adalah sebuah korporasi di Arab Saudi yang bergerak di berbagai bidang termasuk jasa perlindungan hukum. Kontrak kerjasama antara keduanya, menurut Tjarda, akan ditandatangani September mendatang. Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Depnakertrans I Gusti Made Arka menilai penunjukan Todung sudah tepat. Karena, Todung, memiliki jaringan luar negeri yang kuat sehingga bisa melindungi TKI bermasalah. Namun, sebagai tahap awal, Todung baru akan melindungi TKI yang masuk program Jamsostek. "Ke depan cakupan perlindungan akan diperluas kepada setiap TKI bermasalah di luar negeri, "ujarnya.Selain, PT Jamsostek, Depnakertrans sudah menunjuk Yayasan Waliamanah, Yayasan Paramitra, UCI dan Konsorsium Asuransi Perlindungan TKI Paripurna sebagai lembaga perlindungan TKI. Indonesia sendiri rata-rata menempatkan 10-15 ribu TKI ke luar negeri setiap bulannya. Todung Mulya Lubis menyatakan kesediaannya menjadi pengacara TKI luar negeri. Meski tantangan sudah berat, "kami sudah siap menghadapi itu," katanya singkat. Ewo Raswa