Tumpang-tindih Kebijakan Jadi Kendala Utama Industri Minerba

Reporter

Minggu, 19 April 2015 02:49 WIB

Ilustrasi tambang batubara. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Indonesia Mining Institute (IMI) menunjukkan bahwa tumpang-tindih kebijakan dan ketersediaan infrastruktur masih menjadi kendala industri mineral dan batu bara.

Ketua IMI Irwandy Arif menjelaskan pelaku usaha masih menghadapi beberapa kendala. Dari ketidakpastian administrasi, interpretasi, dan hingga penegakan hukum. Mereka kerap mengeluhkan ketidakpastian peraturan lingkungan yang diterbitkan daerah serta tumpang-tindih kewenangan antar-kementerian.

"Tumpang-tindih kewenangan juga terjadi antara pemerintah pusat dan daerah," kata Irwandy, Sabtu, 18 April 2015, saat melakukan konferensi pers di Jakarta. Selain itu, perpajakan dan ketersediaan infrastruktur menjadi permasalahan yang kerap dikeluhkan pelaku usaha.

Namun hasil survei IMI menunjukkan pada dasarnya persepsi pelaku usaha tambang terhadap potensi sumber daya mineral batu bara masih sangat positif. Namun keputusan mereka bergantung pada kebijakan yang diambil pemerintah pusat dan daerah.

Hasil survei menempatkan Kabupaten Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Kolaka pada tiga urutan teratas indeks komposit . Indeks ini, kata Irwandy, merupakan gambaran dari kebijakan suatu daerah dan potensi sumber daya di daerah tersebut. Tiga kabupaten tersebut memiliki skor masing-masing 62,5; 55,66; dan 55,2.

Kabupaten Kutai Timur juga menempati urutan teratas survei pada kategori indeks persepsi kebijakan dan potensi sumber daya minerba. "Tapi masih jauh dari angka 100. Artinya memang belum optimal."‎

Menurut Irwandy, survey ini menggunakan metode serupa yang digunakan oleh Fraser Institute, Kanada. IMI memilih 20 kabupaten dari sekitar 50 kabupaten penerima dana bagi hasil lebih dari Rp 20 miliar (pada 2012). Dua puluh kabupaten tersebut tersebar di sebelas provinsi penghasil sumber daya minerba.

Survei yang dilakukan selama kurang-lebih delapan bulan tersebut melibatkan 550 responden (level manajer ke atas) yang berasal dari 55 perusahaan yang berlokasi di 20 kabupaten yang disurvei. Mereka berharap survei tersebut bisa menjadi pertimbangan para pemangku kebijakan. ‎

FAIZ NASHRILLAH

Berita terkait

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

15 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

5 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

29 hari lalu

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk periode 2011-2016 Milawarman divonis bebas dalam kasus dugaan korupsi akuisisi saham milik PT Satria Bahana Sarana (SBS).

Baca Selengkapnya

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

43 hari lalu

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

Pusat Studi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Pusesda) menolak rencana Bahlil membagikan izin usaha pertambangan (IUP) ke organisasi kemasyarakatan.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

44 hari lalu

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sudah mencabut 2.051 Izin Usaha Pertambangan (IUP) sejak 2022.

Baca Selengkapnya

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

52 hari lalu

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

Neraca dagang antara Indonesia dan Vietnam mencapai USD 12,84 Miliar sepanjang 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

55 hari lalu

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Simbara menaikan penerimaan pajak batu bara.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Batu Bara RI Lesu, Turun US$ 590,1 Juta: Terbesar ke Cina dan India

16 Februari 2024

Nilai Ekspor Batu Bara RI Lesu, Turun US$ 590,1 Juta: Terbesar ke Cina dan India

Sepanjang Januari 2024, nilai ekspor batu bara tercatat US$ 2,41 miliar, turun dari bulan sebelumnya US$ 3 miliar.

Baca Selengkapnya