Ini Keluhan Pengusaha Tambang pada Jokowi

Reporter

Kamis, 16 April 2015 07:27 WIB

Areal pertambangan PT. Newmont Nusa Tenggara (PT NNT), Batu Hijau, Jereweh, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. TEMPO/Tommy Satria

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, ada beberapa keluhan utama para pengusaha tambang. Antara lain soal perpajakan, tumpang tindih lahan, hingga perizinan.

"Seperti pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai," kata Sofyan seusai bertemu Presiden Joko Widodo beserta para pengusaha pertambangan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 15 April 2015.

Pemerintah dan pengusaha sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut satu per satu. Setelah itu, para pengusaha direncanakan akan bertemu dengan beberapa kementerian teknis seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Keuangan.

Menteri Koordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo juga mengatakan tiga hal tersebut paling banyak dikeluhkan pengusaha tambang. Meski mengeluh, mereka sepakat untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertambangan dan mendirikan smelter.

Ini kata Indroyono patut diapresiasi. Apalagi mereka kerap terganjal kendala infrastruktur lahan dan perizinan. "Tapi s‎aya kira semangatnya bagus."‎

Bahkan dalam pertemuan itu, Indroyono mengklaim tak ada pengusaha pertambangan yang menolak‎ untuk membangun smelter. "Tadi tak ada Newmont dan Freeport. Tapi 20 pengusaha tambang itu saya kira bisa dipakai rujukan," katanya.

Direktur Utama PT Bukit Asam (Persero) Tbk Mulawarman mengatakan, Jokowi berjanji untuk mencarikan solusi atas keluhan para pengusaha. "Perizinan, tumpang tindih lahan, ekspor, smelter, hingga pembangkit," kata dia.

Selain menampung keluhan, Jokowi juga meminta agar para pengusaha meningkatkan nilai ekspor. "Beliau meminta agar jangan terulang kembali dan terlena," kata Mulawarman.

Arahan Jokowi tersebut merujuk pada kondisi industri pertambangan dalam negeri yang tak melakukan industrialisasi saat harga komoditas sedang tinggi.

Pengusaha, kata Mulawarman, juga meminta kepada presiden untuk memberikan insentif seperti tax holiday. Di beberapa negara besar pemberian fasilitas tax holiday sudah umum. "Contohnya investasi pada industri batu bara yang sedang lesu karena tak ada insentif."

FAIZ NASHRILLAH‎

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

2 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

6 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

10 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

12 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

22 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

23 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya