BI: Intervensi Valas Solusi Jangka Pendek

Reporter

Editor

Jumat, 26 Agustus 2005 14:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia (BI) menilai intervensi valuta asing (valas) merupakan solusi jangka pendek menyusul pelemahan kurs rupiah atas dolar amerika serikat belakangan ini. Menurut Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S. Gultom, koordinasi BI dan pemerintah harus lebih ditingkatkan mencari solusi efektif atas permasalahan struktural yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valas di pasar. "Perbaikan iklim investasi demi mendorong investasi asing dan perbaikan daya saing untuk meningkatkan ekspor menjadi kunci mengatasi tekanan rupiah yang fundamental dari sisi neraca pembayaran," kata Miranda, Kamis (25/8) malam. Menurut dia, ketidakberhasilan memanfaatkan momentum itu berpotensi menjebak perekonomian domestik pada masalah seperti pola ekspansi yang tidak stabil, nilai tukar yang rentan, dan inflasi yang tinggi. "Kita harus kerja keras."BI sendiri berupaya melakukan berbagai langkah demi stabilisasi kurs rupiah yang menopang stabilitas makro ekonomi dan pemulihan ekonomi nasional. Pertimbangan BI, kurs rupiah yang melemah tidak hanya berpengaruh besar atas inflasi, tetapi juga atas keseimbangan fiskal, keuangan perusahaan, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan. "Ilustrasinya, depresiasi rupiah 10 persen berdampak pada inflasi 11,4 persen. Dan depresiasi Rp 100 per dolar AS menyebabkan naiknya defisit fiskal kurang lebih Rp 500 miliar," ujar Miranda.Astri Wahyuni

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

6 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya