TEMPO.CO, Jakarta - Investor asing kembali mencetak transaksi pembelian bersih setelah melakukan aksi jual saham selama tiga pekan terakhir. Pada perdagangan Senin, 31 Maret 2015, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia melesat 80,02 poin (1,47 persen) ke level 5.518,67. Indeks kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa sejak 6 Maret 2015.
Analis dari PT Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, mengatakan indeks menguat tajam setelah dipicu oleh aksi beli pelaku pasar terhadap saham-saham unggulan. Investor asing, yang sebelumnya melakukan aksi jual, kini kembali memborong saham dengan nilai pembelian bersih Rp 880 miliar. "Masuknya dana asing membuat bursa saham kembali bergairah dan mencetak rekor."
Saham-saham yang diburu pelaku pasar berasal dari deretan blue chip perbankan, seperti Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, dan Bank Tabungan Negara. Sentimen sektoral, yang berupa penerbitan peraturan suku bunga penawaran antarbank oleh Bank Indonesia, menambah positif outlook saham perbankan. Selain itu, investor lokal kembali memburu saham-saham sektor konstruksi dan properti.
Menurut Lanjar, kemarin merupakan hari terakhir batas waktu penyampaian laporan keuangan emiten. Sentimen internal ini juga menambah dorongan beli pada beberapa saham. "Sebaliknya, saham-saham perkebunan dan pertambangan masih berada dalam tekanan seiring dengan turunnya harga komoditas dan antisipasi terhadap pelambatan sektor manufaktur Cina."
Secara teknis, lompatan tajam IHSG yang terjadi selama beberapa hari terakhir membuat harga saham-saham unggulan semakin mahal untuk dibeli. Ada kemungkinan IHSG akan terkoreksi terlebih dulu ke kisaran 5.460 sebelum melanjutkan tren naik jangka menengah ke level 5.600.
Hari ini, Selasa, 1 April 2015, IHSG akan berada di angka 5.465-5.050 dengan kecenderungan konsolidasi hingga melemah. Pelaku pasar disarankan untuk mencermati data ekonomi awal bulan, seperti inflasi serta data ekonomi Amerika dan Cina. "Bila data ekonomi di bawah ekspektasi, tidak ada salahnya melepas saham yang sudah untung," ucap Lanjar.
M. AZHAR (PDAT)
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
15 jam lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
3 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
7 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
8 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
10 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
10 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
10 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
10 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
14 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
16 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya