TEMPO Interaktif, Jakarta:Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Suralaya, Jawa Barat, milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengalami gangguan sejak Rabu lalu diperkirakan siap beroperasi mulai Minggu (14/8). Pipa pemanas air (boiler) pada pembangkit unit 7 kapasitas 600 megawatt PLTU tersebut sempat bocor. General Manajer Pusat Pengendalian dan Pembagian Beban (P3B) PT PLN (persero), Muljo Adji, menyatakan pipa pemanas air telah diperbaiki sehingga siap beroperasi. "PLTU Suralaya diperkirakan siap beroperasi Minggu,"katanya di Jakarta.Penyebab kebocoran pipa, diperkirakan karena kondisi pipa yang sudah tua, sehingga tingkat ketahanan terhadap panas sudah menurun. Akibat kebocoran ini Sistem kelistrikan Jawa-Bali kembali terancam defisit.PLTU Suralaya ini terdiri dari 7 unit pembangkit, dengan total kapasitas 3.400 megawatt. Ada empat unit diantaranya masing-masing berkapasitas 400 megawatt dan tiga unit lainnya berkapasitas 600 megawatt. Operator pembangkit Suralaya, PT Indonesia Power (anak perusahaan PLN), berencana mengganti pipa-pipa di unit 1, 2, 3, dan 4, yang usianya relatif lebih tua dibandingkan unit 5, 6, dan 7.Mengenai keamanan pasokan listrik pada Sabtu (13/8) dan Minggu (14/8), tidak akan ada pemadaman permintaan daya listrik menurun tak sebanyak pada hari kerja. Muljo Adji, memperkirakan sistem kelistrikan Jawa-Bali ada cadangan sekitar 347 megawatt saat beban puncak pukul 17.00-22.00. Kebutuhan daya pada saat beban puncak diperkirakan mencapai 13.725 megawatt, sementara kemampuan pasokan listrik dari pembangkit 14.072 megawatt.Mengenai pasokan solar untuk PLTGU Muara Tawar sebesar 32 ribu kiloliter telah datang Sabtu. Sehingga 6 unit PLTGU dengan kapasitas masing-masing 140 megawatt ini dapat beroperasi.Muhamad Fasabeni