Sejumlah anggota Komando Pasukan Katak TNI AL, siaga di sekitar Bandara Internasional Juanda Surabaya, Minggu (19/7). Pengamanan dilakukan setelah ledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta. ANTARA/Eric Ireng
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Tommy Soetomo mengatakan masalah pemblokiran akses ke Terminal 2 Bandara Juanda Sidoarjo oleh aparat TNI Angkatan Laut akan diselesaikan Rabu pekan depan, 25 Maret 2015.
Angkasa Pura I dan TNI Angkatan Laut akan membahas persoalan itu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Kemungkinan ada dari pihak Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut," kata Tommy saat dihubungi, Senin, 23 Maret 2015.
Menurut Tommy, pemblokiran akses dari Terminal 1 ke Terminal 2 Bandara Juanda sampai saat ini masih dilakukan oleh Angkatan Laut. Walhasil aktivitas kargo dan penumpang menuju Terminal 2 terganggu.
"Yang ditutup itu kan akses steril antara Terminal 1 dan Terminal 2. Terutama lalu lintas kargo yang berpengaruh (karena tak boleh lewat jalur umum)," kata Tommy. Adapun untuk akses penumpang, kata Tommy, masih bisa lewat jalan umum kendati juga menimbulkan dampak signifikan.
Pemblokiran akses bandara itu, menurut Tommy, berkaitan dengan sengketa kepemilikan lahan antara Angkasa Pura I dengan Angkatan Laut. Namun Tommy enggan mendetailkan problemnya sembari mengatakan bahwa persoalan itu tak bisa diselesaikan antara Angkasa Pura I dengan TNI Angkatan Laut secara langsung.
"Yang bisa menyelesaikan hanya di high level. Pemegang saham (Kementerian BUMN) dan Kementerian Keuangan yang ditugasi oleh negara untuk mengelola kekayaan negara," kata Tommy.
Sejak Kamis pekan lalu, TNI Angkatan Laut memblokir akses antara Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Juanda, Surabaya. Akibatnya, lalu lintas kargo yang harus melalui jalur steril bandara terganggu.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
20 jam lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.