Sejumlah anggota Komando Pasukan Katak TNI AL, siaga di sekitar Bandara Internasional Juanda Surabaya, Minggu (19/7). Pengamanan dilakukan setelah ledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta. ANTARA/Eric Ireng
TEMPO.CO, Sidoarjo- Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta permasalahan antara PT Angkasa Pura I Bandar Udara Juanda, Sidoarjo, dan TNI Angkatan Laut yang berujung pada penutupan akses ke terminal kargo segera diselesaikan. Apalagi kedua belah pihak telah duduk satu meja untuk membahas penyelesaiannya.
"Pemerintah Provinsi Jawa Timur memohon agar persoalan itu segera diselesaikan," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Wahid Wahyudi, Senin, 23 Maret 2015.
Wahid berharap pertemuan yang dilaksanakan hari ini antara PT Angkasa Pura I dan TNI AL di Jakarta menemukan solusi yang disepakati bersama. "Kami melakukan koordinasi dengan dua instansi tersebut agar penutupan jalan ke terminal kargo tidak mengganggu kepentingan publik," ujarnya.
Dampak penutupan oleh TNI AL itu, menurut Wahid, menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi pengguna bandara karena jalan baru dibuka pukul 22.00 hingga 05.00. Salah satu dampaknya, ujar Wahid, barang-barang kiriman, terutama ikan segar, keburu rusak.
"Biasanya ikan-ikan itu pukul 07.00 sudah dapat masuk pesawat. Tapi, karena jalannya ditutup, baru pukul 22.00 bisa dimasukkan. Itu pun baru bisa diterbangkan keesokan harinya," ujar Wahid.
Kerugian lainnya, menurut Wahid, ialah citra bandara di mata dunia menjadi buruk. Sebab, sebagai bandara bertaraf internasional, Juanda menjadi tempat lalu lintas penerbangan, baik domestik maupun luar negeri. "Mudah-mudahan segera menemukan titik temu," kata Wahid.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Juanda, Trikora Harjo, enggan mengomentari konflik dengan TNI AL. Alasannya, persoalan itu telah ditangani direksi yang lebih tinggi di Jakarta. "Saya tidak mempunyai kewenangan untuk menjelaskan," tulis Trikora melalui pesan pendek.
Akses kargo dari Terminal 1 ke Terminal 2 Bandara Juanda sampai saat ini masih ditutup TNI AL. Untuk memperlancar distribusi barang, PT Angkasa Pura I memberikan izin kepada kendaraan pengangkut kargo untuk melewati runway pada pukul 22.00 hingga pukul 05.00 karena pada jam-jam tersebut tidak ada penerbangan.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
2 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.