TEMPO.CO, Singapura- Harga minyak kembali jatuh pada awal perdagangan, Senin, 16 Maret 2015. Harga minyak mentah Amerika Serikat sempat turun ke US$ 43,56 per barel pada perdagangan awal, titik terendah sejak Maret 2009, sebelum kembali naik menjadi US$ 44,19 per barel. Harga minyak Brent juga turun US$ 41 sen menjadi US$ 54,26 per barel.
Penurunan harga sejalan dengan dengan berkurangnya kapasitas penyimpanan minyak cadangan dan peluang dibukanya ekspor minyak Iran jika pembicaraan mengenai nuklir mencapai kesepakatan. Pembicaraan mengenai nuklir akan dilakukan pekan ini setelah Amerika Serikat dan Eropa menyatakan bersedia berkompromi dan menangguhkan sanksi PBB, yang juga mempengaruhi ekspor minyak.
"Prospek meningkatnya penjualan minyak Iran sebagai bagian dari kesepakatan baru dalam beberapa bulan ke depan hanya akan memperburuk kelebihan pasokan OPEC dan mendukung outlook bearish kami," demikian penjelasan Barclays seperti dilansir Reuters, Senin, 16 Maret 2015.
Dewan Minyak Dunia menyatakan harga minyak yang rendah akan berdampak pemangkasan investasi. Presiden Dewan Minyak Dunia Jozsef Toth mengatakan harga minyak sekarang di bawah level yang memungkinkan perusahaan melakukan eksplorasi dan produksi di daerah-daerah yang sulit. "Akibatnya, sebagian investasi harus dipangkas," kata Toth.
Sementara itu, Cina memanfaatkan penurunan harga minyak dunia untuk membangun cadangan miyak strategis (strategic petroleum reserve). Namun sejumlah analis mengatakan kapasitas cadangan tambahan baru akan tersedia pada akhir 2015.
Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI
27 Agustus 2018
Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.