Februari Ekspor Turun 7,99 Persen, Penjelasannya Ada di Sini

Reporter

Senin, 16 Maret 2015 15:13 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta -Nilai ekspor Indonesia pada Februari 2015 mencapai US$ 12,29 miliar atau turun sebesar 7,99 persen dibanding ekspor pada Januari lalu yang sebesar US$ 13,35 miliar. "Bila dibandingkan dengan Februari 2014 juga turun 16,02 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin di kantor BPS Jakarta, Senin, 16 Maret 2015.

Berdasarkan data BPS, penurunan ekspor pada Februari 2015 disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 7,83 persen, yaitu dari US$ 11,279 miliar pada Januari lalu menjadi US$ 10,395 miliar. Selain itu, ekspor migas juga turun 8,82 persen, yaitu dari US$ 2,076 miliar pada Januari lalu menjadi US$ 1,893 miliar.

Suryamin mengatakan, penurunan terbesar ekspor nonmigas pada Februari 2015 terhadap Januari lalu terjadi pada perhiasan atau permata sebesar US$ 230,1 juta atau turun sebesar 29,94 persen. Sedangkan peningkatan terbesar untuk ekspor nonmigas terjadi pada besi dan baja sebesar US$ 41,7 juta. "Atau naik sekitar 56, 13 persen dari Januari lalu," kata dia.

Komoditas lainnya yang mengalami penurunan ekspor adalah bahan bakar mineral sebesar US$ 149,7 juta atau turun sebesar 9,83 persen dari Januari lalu. Kemudian lemak dan minyak nabati yang turun 6,54 persen; alas kaki turun 16,19 persen; dan mesin atau peralatan listrik turun 5,89 persen.

Selain itu, penurunan ekspor untuk migas disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak sebesar 2,13 persen menjadi US$ 207,2 juta. Kemudian ekspor gas juga turun sebesar 25,61 persen menjadi US$ 941,3 juta. Volume ekspor migas Februari 2015 terhadap Januari lalu untuk minyak mentah naik sebesar 21,26 persen. Sementara hasil minyak dan gas turun masing-masing sebesar 10,28 persen dan 14,40 persen.

Selain itu, berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan periode Januari sampai Februari 2015 turun sebesar 8,06 persen dibandingkan periode sama pada 2014. Sementara ekspor hasil tambang dan lainnya turun 14,83 persen dan ekspor hasil pertanian naik sebesar 2,37 persen.

Untuk ekspor nonmigas ke Amerika Serikat pada Februari 2015 mencapai angka terbesar, yaitu US$ 1,19 miliar. Kemudian disusul oleh Jepang sebesar US$ 1,13 miliar, dan ketiga India sebesar US$ 0,96 miliar. "Dan kontribusi ketiganya mencapai 31,53 persen," ujar dia. Sementara ekspor ke Uni Eropa, yaitu 27 negara sebesar US$ 1,24 miliar.

Untuk provinsi asal barang pengekspor, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari sampai Februari 2015 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$ 4,16 miliar atau sekitar 16,21 persen. Kemudian diikuti oleh Kalimantan Timur sebesar US$ 3,5 miliar atau 13,65 persen; dan Jawa Timur sebesar US$ 3,23 miliar atau 12,61 persen.

ODELIA SINAGA

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

12 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

12 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

12 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

13 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

13 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

13 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

13 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya