TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan salah satu penyebab delay panjang Lion Air saat Imlek pada Februari lalu adalah tak sinkronnya koordinasi antara bagian operasional pesawat dan pemasaran. Lion menjual banyak tiket ketika pada hari raya Imlek saat ketersediaan pesawat yang siap beroperasi tak memadai.
"Kalau marketing dan operasi enggak sinkron, pasti terjadi kekacauan," kata Direktur Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Muzaffar Ismail di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa, 10 Maret 2015.
Atas temuan itu, menurut Muzaffar, Kementerian Perhubungan sudah meminta Lion Air Group memisahkan divisi operasional dan pemasarannya agar digarap oleh masing-masing anak perusahaan Lion, yaitu Lion Air, Batik Air, dan Wings Air. Adapun saat delay terjadi bulan lalu, seluruh kegiatan operasional dan pemasaran Lion dipegang oleh Integrated Operation Control Center Lion Air Group.
Selama tiga hari, Rabu hingga Jumat pagi, 18-20 Februari 2015, menurut Direktur Operasional PT Angkasa Pura II (Persero) Djoko Murdjatmojo, total 44 penerbangan Lion Air mengalami delay. Sejumlah penerbangan lain bahkan dibatalkan.
Menurut Djoko, waktu itu, dari total 44 penerbangan yang terkena delay, 36 di antaranya telat di bawah dua jam. Sisanya, delapan penerbangan tertunda lebih dari dua jam.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi menambahkan, setidaknya terdapat empat penerbangan yang tertunda yang memaksa penumpang menginap di bandara.
Berdasarkan catatan Tempo, penerbangan Lion Air dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, baru normal pada Ahad, 22 Februari 2015.
KHAIRUL ANAM
Berita terkait
Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan
3 hari lalu
Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.
Baca SelengkapnyaTraveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan
8 hari lalu
Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.
Baca SelengkapnyaTony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia
9 hari lalu
Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.
Baca SelengkapnyaAlasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih
13 hari lalu
Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.
Baca SelengkapnyaMaskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran
14 hari lalu
Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.
Baca SelengkapnyaAlasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan
14 hari lalu
Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan
Baca SelengkapnyaMaskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya
17 hari lalu
Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik
Baca SelengkapnyaSetelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah
20 hari lalu
Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.
Baca SelengkapnyaAturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan
25 hari lalu
Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside
Baca SelengkapnyaAmankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?
26 hari lalu
Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.
Baca Selengkapnya