Menteri Pertanian Tegaskan Tidak Akan Impor Beras

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 4 Maret 2015 14:09 WIB

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, panen padi di kawasan persawahan Sumberpucung, Malang, 26 Februari 2015. Menurut Amri, stok beras di Bulog sebanyak 1,3 juta ton, sedangkan kebutuhan beras nasional sebesar 32 juta ton, diharapkan dengan masuknya masa panen raya ini bisa menutupi kebutuhan beras nasional. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Bengkulu - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah berkomitmen tidak akan melakukan impor beras untuk mengantisipasi mahalnya harga kebutuhan pokok tersebut pada satu bulan terakhir.

Ia mengatakan sejauh ini hasil produksi beras di Indonesia cukup dengan harga gabah di tingkat petani masih sekitar Rp 4.600/kilogram.

"Saya sudah masuk dari sawah ke sawah, harga gabah di tingkat petani sebesar Rp 4.600 per kilogram. Apa bedanya gabah dengan beras, tapi kok harga beras bisa melambung hingga Rp 12.000 per kilogram," kata Andi Amran pada malam ramah tamah dengan Gubernur Bengkulu, unsur Muspida, dan SKPD pada kunjungan kerjanya di Bengkulu, Selasa, 3 Maret 2015.

Ia menilai ada masalah pada sistem distribusi yang mengakibatkan perbedaan harga gabah dan beras cukup signifikan.

Mestinya, menurut Andi Amran, perbedaan harga yang normal berkisar Rp 3.000-4.000. Namun kenyataannya bisa Rp 7.000 per kilogram karena padi dalam bentuk gabah menjadi beras hanya mengalami penyusutan sekitar 30-35 persen.

"Perbedaan ini menunjukan adanya masalah pada sistem distribusi. Dan saya tidak mengatakan ada mafia beras," kata Andi Amran seraya berkelakar.

Ia mengatakan pemerintah memilih tetap tidak akan impor beras. Salah satu solusi yang diambil untuk menekan harga ini dengan operasi pasar. Apalagi menurut dia saat ini telah mulai masuk musim panen raya. Maka diprediksi harga beras akan mengalami penurunan beberapa pekan ke depan.

Pada kunjungannya ke Bengkulu, Menteri Pertanian melakukan panen raya di Desa Pulo Geto Kabupaten Kepahiang, dan acara simbolis penyerahan bantuan alsintan berupa handtracktor, mesin pompa air, mesin panen padi, dengan jumlah masing-masing sebanyak 71 unit untuk kelompok tani dalam sembilan kabupaten di Bengkulu yang dipusatkan di Rejang Lebong.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

19 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

1 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

1 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

3 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

4 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

10 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

10 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

11 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

11 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya