Pemerintah Gandeng Esemka Produksi Mobil Pedesaan  

Reporter

Kamis, 26 Februari 2015 08:49 WIB

Siswa SMK 2 Surakarta membongkar pintu mobil Esemka di Solo Techno Park, Rabu (21/3). TEMPO/Ukky Primartantyo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah sedang menyiapkan kajian untuk memproduksi sendiri angkutan pedesaan, pertanian, perkebunan, dan pertambangan. Menteri Perindustrian Saleh Husen mengatakan rencana detail tersebut akan dikaji oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, sedangkan road map-nya akan dibuat bersama Kementerian Perindustrian.

"Sehingga nanti kebutuhan untuk angkutan, misalnya di perkebunan, pertambangan, atau pedesaan itu bisa dipasok dari dalam negeri," kata Saleh di Istana Negara, Rabu, 25 Februari 2015. Saleh enggan menyebut proyek angkutan ini sebagai mobil nasional karena mobnas telah mempunyai konotasi tersendiri.

Saleh menuturkan belum ada pembahasan apakah pemerintah memberikan subsidi maupun insentif fiksal atas proyek ini. "Dalam setiap membangun fabrikasi kan memang kita selalu memberi berbagai macam rangsangan supaya cepat tumbuh. Tapi itu nanti ada aturan-aturannya dan tentu tidak akan melanggar dari aturan, termasuk aturan internasional."

Saleh mengatakan pemerintah belum ada memutuskan apakah akan menggandeng industri lokal untuk memproduksi mobil itu. Namun, satu yang akan didorong untuk produksi angkutan tersebut adalah Esemka. "Sangat bagus yang bisa diproduksi putra-putri sendiri," kata Saleh. "Mungkin ada lain, tapi salah satu yang sangat siap ya Esemka."

Menurut Saleh, Esemka sudah lolos uji Kementerian Perindustrian maupun dari Kementerian Perhubungan. Oleh karena itu, pemerintah dapat mendorong produksi angkutan dilakukan oleh Esemka. Saleh mengaku telah mendapat kesanggupan dari Direktur Utama PT Esemka untuk memproduksi angkutan tersebut dengan bahan dalam negeri. "Tadi Dirut Esemka bilang katanya bisa," kata Saleh.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan Presiden Joko Widodo ingin melihat industri otomotif nasional berkembang meski tidak akan memproduksi mobil seperti industri raksasa dunia. Sofyan mencontohkan hal itu dapat terjadi pada industri otomotif Esemka.

Sofyan berharap Esemka dapat memproduksi, misalnya 500 unit setiap bulan lalu dapat mencari market share dengan jumlah tertentu. Market share ini dapat seperti angkutan pedesaan dan angkutan perkebunan dengan jumlah tertentu. Hal ini dilakukan agar produksi Esemka nantinya diminati oleh sektor tertentu.

"Kalau menyaingi otomotif dunia enggak mungkin karena kita datang terlambat sekali," katanya. Sofyan mengaku pada rapat terbatas yang membicarakan industri otomotif ini belum membicarakan insentif fiskal.

Untuk anggaran pertama, kata Sofyan, Esemka membutuhkan Rp 100 miliar untuk mengembangkan angkutan tersebut. Produksi Esemka ini akan menjadi kebanggaan tersendiri karena dikerjakan oleh anak-anak SMK.

"Oleh sebab itu, kalau itu bisa menyuplai angkutan pedesaan atau angkutan di perkebunan, kita tanyakan tadi berapa bisa mencapai economist scale? Break even point? Enggak banyak-banyak kok. Kalau bisa menjual 400 unit satu bulan, itu sudah luar biasa," kata Sofyan.

Dengan demikian, Sofyan mengatakan tidak perlu khawatir dengan persaingan mobil dengan industri otomotif raksasa itu. "Kita tidak akan mungkin menyaingi industri otomotif raksasa," kata Sofyan.

Sofyan menuturkan komponen mobil tersebut akan diusahakan untuk diproduksi secara lokal. Produksi komponen secara lokal akan menghidupkan upaya-upaya yang memperkuat usaha ekonomi kecil.

"Cuma yang menjadi masalah kan bagaimana menjaga kualitas, melakukan pelayanan setelah penjualan, tantangannya banyak. Tapi intinya adalah bagaimana kita mengapresiasi hasil karya anak bangsa," katanya. "Mana tahu suatu saat ini bisa menjadi cikal bakal dan bisa berkembang menjadi mobnas."

Sofyan meminta jangan membayangkan mobnas yang akan dibuat seperti mobnas bikinan Korea dan Malaysia. Pasalnya, Korea mulai membangun industrinya itu sejak tahun 1970-1980-an dan Malaysia pada 1980-an. "Malaysia ingin men-challenge otomotif raksasa. Kita sudah cukup terlambat," katanya. "Sekarang ini kita ingin mengapresiasi kreativitas anak bangsa."

ALI HIDAYAT

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

54 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

55 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Penjualan Mobil Nasional Turun Sepanjang 2023, Ekspornya Naik 6,7 Persen

18 Januari 2024

Penjualan Mobil Nasional Turun Sepanjang 2023, Ekspornya Naik 6,7 Persen

Gaikindo meningformasikan bahwa jumlah ekspor kendaraan buatan Indonesia meningkat 6,7 persen sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Penjualan Mobil Nasional 2023 Tembus 1 Juta Unit, Turun 4 Persen

16 Januari 2024

Penjualan Mobil Nasional 2023 Tembus 1 Juta Unit, Turun 4 Persen

Sepanjang 2023, penjualan mobil domestik wholesales tercatat sebanyak 1.005.802 unit, turun empat persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya