Kepala Dinas Pertanian Ini Justru Senang Harga Beras Naik  

Reporter

Rabu, 25 Februari 2015 11:12 WIB

Pekerja mengangkut beras dari gudang yang stok berasnya menipis di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, 24 Februari 2015. Pasokan beras ke PIBC, terus menukik tajam. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Bojonegoro - Saat masyarakat menggerutu gara-gara harga beras melonjak naik, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro justru gembira dengan kenaikan tersebut. Alasannya, kenaikan harga beras dan gabah akan berdampak positif bagi petani.

Sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Timur, menurut Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Ahmad Djupari, naiknya harga beras dan gabah menjadikan Bojonegoro hidup. Terlebih sebentar lagi mereka akan memasuki musim panen raya.

Jika saat musim panen nanti harga masih tinggi, hal itu akan menjadi keuntungan besar bagi masyarakat di pedesaan. "Jadi itu sesuatu yang positif," kata Ahmad kepada Tempo, Rabu, 25 Februari 2015.

Ahmad mencontohkan, pada Januari 2015, tanaman padi yang sudah mendekati panen sebanyak 72 ribu hektare dengan rata-rata produksi 6,5-7 ton per hektare. Karena itu, kata dia, yang sekarang perlu dijaga adalah bagaimana mempertahankan kondisi tanaman padi. Paling tidak, petani bisa panen dengan baik, tidak terserang hama, dan juga tidak ada bencana banjir.

Sejauh ini harga gabah di tingkat petani, menurut Ahmad, terbilang bagus. Misalnya, saat dia melakukan pengecekan di Kecamatan Padangan dan sekitarnya, harga gabah kering panen Rp 4.000-4.200 per kilogram. "Walaupun yang beli tengkulak, jika harganya tinggi, tentu petani untung," katanya.

Namun pernyataan Ahmad justru berbeda dengan pengakuan Kusnudin, petani di Desa Kebunagung, Kecamatan Padangan. Menurut Kusnudin, harga gabah kering panen maksimal hanya Rp 4.000 per kilogram, bahkan bisa di bawahnya. Harga ini tentu berbanding terbalik dengan harga beras di tingkat petani, yang bisa di atas Rp 8.000 per kilogram. "Harga gabahnya yang belum naik," ujar Kusnudin kepada Tempo, Rabu, 25 Februari 2015.

Saat ini para tengkulak sedang beramai-ramai mendatangi sejumlah lumbung padi di Kabupaten Bojonegoro. Mereka memborong gabah dan beras yang dua pekan terakhir ini harganya melambung tinggi.

Menurut para tengkulak, dibanding daerah lain, harga gabah dan beras pada tingkat petani di Bojonegoro masih terbilang murah. "Mereka memborong beras maupun gabah langsung dari petani," kata Miftahudin, petani di Kecamatan Padangan, Bojonegoro, kepada Tempo, Selasa, 24 Februari 2015.

SUJATMIKO

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

9 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

10 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

13 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

26 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

28 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

29 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

29 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya