Akhir Pekan, Rupiah Curi 7 Poin  

Jumat, 20 Februari 2015 17:46 WIB

Petugas mengecek keaslian uang pecahan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, 2 Februari 2015. ANTARA/Wahyu Putro

TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya arus dana asing yang masuk ke pasar keuangan membuat rupiah berhasil menguat tipis terhadap dolar.

Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah menguat tipis 7 poin (0,06 persen) ke level 12.825 per dolar AS. Rupiah ditutup menguat setelah melemah di sepanjang sesi perdagangan.

Analis PT Monex Investindo Futures, Faisal, menyebut penguatan rupiah ini sebagai anomali karena terjadi di tengah penguatan dolar terhadap hampir semua mata uang dunia. Ia menduga tingginya aksi beli investor asing di pasar keuangan membuat rupiah lolos dari cengkeraman dolar. "Minat beli asing terhadap aset-aset berdenominasi rupiah dipicu membaiknya fundamental ekonomi domestik."

Di pasar saham, investor asing mencatat pembelian bersih Rp 877 miliar. Pada saat yang sama, pemerintah juga kembali membuka utang baru melalui penerbitan sukuk negara retail untuk menyerap likuiditas rupiah. Dalam penawaran ini, kupon yang ditawarkan sebesar 8,25 persen per tahun dengan target indikatif Rp 20 triliun.

Menurut Faisal, membaiknya data ekonomi yang ditandai dengan deflasi, surplus perdagangan dua bulan berturut-turut, meningkatnya cadangan devisa, serta turunnya rasio defisit transaksi berjalan membuat Indonesia tidak dipandang sebelah mata oleh investor asing. "Dibanding negara-negara berkembang lain, ekonomi Indonesia lebih resisten dalam menghadapi krisis global."

Meski demikian, Faisal menilai penguatan rupiah hanya bersifat sementara. Pasalnya, posisi dolar di pasar global masih menguat seiring dengan meningkatnya ketidakpastian di Yunani. Akhir pekan ini, pelaku pasar akan menanti negosiasi final antara Yunani dan Uni Eropa terkait dengan dana talangan.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

6 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya