Anggito: Seharusnya Suku Bunga Diturunkan Saat Ini  

Senin, 16 Februari 2015 21:37 WIB

Anggito Abimanyu saat membacakan pengunduran dirinya karena dugaan plagiarisme di University Club, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (17/2/2014). Rekto UGM Pratikno mengungkapkan bahwa Dewan Senat akan membutuhkan waktu hingga tiga bulan untuk memproses pengunduran diri dosen Fakultas Ekonomi tersebut. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Anggito Abimanyu, mengatakan saat ini seharusnya Bank Indonesia bisa menurunkan suku bunga acuan (BI Rate). "Karena kondisi saat ini pas untuk menurunkan suku bunga walau harus turun secara perlahan," katanya, dalam acara Outlook Perekonomian 2015 di Kantor BRI Jakarta, Senin, 16 Februari 2015.


Penurunan suku bunga tersebut, menurut Anggito, dapat dimulai dengan memangkas bunga 25 basis point agar pasar tidak kaget. Dengan begitu, penurunan suku bunga diharapkan dapat diikuti oleh turunnya suku bunga perbankan dan sinkronisasi antara kebijakan nilai tukar dan upaya memperkuat daya saing ekspor.

Mantan Kepala Badan Fiskal Kementerian Keuangan ini juga menyatakan bank sentral sangat mungkin menurunkan suku bunga karena inflasi pada tahun ini ditargetkan berada di angka 3-5 persen. "Ditambah harga BBM yang diperkirakan tidak akan mengalami kenaikan karena rendahnya harga minyak dunia," ujarnya.


Nah, dengan penurunan suku bunga, aliran modal yang masuk ke Indonesia juga terjaga. "Ini akan membuat pertumbuhan ekonomi kita akan lebih baik," kata Anggito.

Ia berharap BI akan mensimulasikan alternatif penurunan suku bunga ini. "Karena selama ini saya lihat BI lumayan responsif dengan pasar," ujarnya. Anggito memperkirakan BI bakal menurunkan suku bunga pada Februari atau Maret mendatang.


Penurunan suku bunga ini juga diharapkan akan mengantisipasi kondisi perekonomian dunia. Beberapa fenomena yang terjadi di antaranya perbaikan perekonomian Amerika Serikat dan kemungkinan penundaan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika (The Fed). Selain itu, ada sejumlah paket kebijakan stimulus di Eropa, Rusia, Cina, dan Jepang.

ODELIA SINAGA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya